Perang Antarsuku Pecah di Papua Nugini, 53 Orang Tewas

Bisnis.com,19 Feb 2024, 07:32 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Asap mengepul dari gedung-gedung yang terbakar di tengah penjarahan dan pembakaran selama aksi protes atas pemotongan gaji polisi di Port Moresby, Papua Nugini, 10 Januari 2024. Cuplikan layar yang diperoleh dari video media sosial Femli Studio/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Sedikitnya 53 orang tewas dalam pertempuran antarsuku di dataran tinggi utara Papua Nugini pada Minggu (18/2/2024).

Melansir Reuters, Senin (19/2), ABC News Australia pertama kali melaporkan peristiwa ini menerangkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Provinsi Enga. Puluhan orang yang tewas disebut mengalami serangan tiba-tiba oleh suku lainnya.

Sementara itu, surat kabar lokal Post-Courier mengatakan bahwa kekerasan tersebut terjadi pada hari Minggu dan terkait dengan pertempuran antara dua suku.

"Sejauh ini, ini adalah (pembunuhan) terbesar yang pernah saya lihat di Enga, mungkin juga di seluruh Dataran Tinggi, di Papua Nugini," kata perwira senior kepolisian Papua Nugini George Kakas.

Papua Nugini ini merupakan rumah bagi ratusan suku, banyak di antaranya masih tinggal di daerah yang tidak ramah dan terpencil.

Kekerasan terbaru ini melibatkan suku-suku yang sama yang bertanggung jawab atas bentrokan yang menewaskan 60 orang di Provinsi Enga tahun lalu.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan insiden perang antarsuku tersebut sangat mengejutkan dan menyatakan siap untuk memberikan dukungan terhadap Papua Nugini.

"Kami memberikan dukungan yang cukup besar, terutama untuk melatih petugas polisi dan keamanan di Papua Nugini,” kata Albanese.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini