Awal Tahun, 209.462 Debitur di Sulsel Akses KUR

Bisnis.com,19 Feb 2024, 09:10 WIB
Penulis: Nugroho Nafika Kassa
Ilustrasi kredit usaha rakyat (KUR)./ Dok. Freepik

Bisnis.com, MAKASSAR — Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI mencatat hingga pertengahan Februari 2024 sudah ada 209.462 debitur di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berhasil mengakses dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Ferry Irawan pada agenda sosialisasi KUR dan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (16/2/2024).

Dia menjelaskan untuk Provinsi Sulsel, jumlah calon debitur yang sudah diunggah oleh pemerintah daerah di SIKP ada sebanyak 364.396 orang. Artinya rasio jumlah debitur KUR yang telah akad di wilayah ini sebesar 57,48% atau sebanyak 209.462 debitur. 

"Pemerintah terus mensosialisasikan agar masyarakat memanfaatkan dana KUR untuk meningkatkan perekonomian mereka. Tercatat sampai hari ini, Jumat, 16 Februari 2024, ada 209.462 debitur di Sulsel yang berhasil mengakses dana ini," ungkapnya, Jumat (16/2/2024).

Dia juga mengapresiasi Pemprov Sulsel yang berhasil menyalurkan KUR sebanyak Rp15 triliun sepanjang 2023, yang menjadikan provinsi ini dengan penyaluran tertinggi di luar Pulau Jawa atau tertinggi setelah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.

"Sulsel merupakan yang tertinggi di luar Pulau Jawa untuk penyaluran KUR sepanjang 2023. Makanya kita ingin optimalkan terus di 2024 ini, sehingga penyalurannya bisa lebih optimal," imbuhnya.

Sementara, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengungkapkan, selama ini sebagian besar KUR di wilayahnya tersalurkan di Kota Makassar dengan sektor terbesar adalah perdagangan. Oleh karena itu pada 2024 pihaknya ingin penyaluran KUR diratakan ke 23 daerah lain, serta memberi perhatian lebih pada sektor pertanian, peternakan dan perikanan.

"Hulunya kita harus diselesaikan, karena Sulsel lebih 80% penduduknya hidup di pertanian, peternakan dan perikanan. Makanya kita buat program untuk sesuaikan dengan manusia dan alamnya," terang Bahtiar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini