Bisnis.com, JAKARTA – Ratusan kantor cabang bank milik bank pelat merah seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) tutup pada 2023. Hal ini sejalan pesatnya digitalisasi yang dijalankan oleh perbankan, dampak dari perubahan perilaku nasabah.
BRI mencatatkan penyusutan jumlah kantor sebanyak 454 unit dalam setahun atau dari 8.209 kantor pada 2022 menjadi 7.755 kantor pada 2023.
Kemudian, Bank Mandiri mencatatkan penyusutan jumlah kantor 120 unit sepanjang 2023, dari sebanyak 2.363 kantor menjadi 2.243 kantor.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga mencatatkan penyusutan jumlah kantor 27 unit dari 1.808 kantor menjadi 1.781 kantor.
Adapun, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) telah menutup 175 kantor atau outlet sejak 2020 hingga pertengahan 2023.
Mengacu data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat 24.280 kantor bank di Indonesia pada November 2023, jumlahnya susut 1.064 kantor bank dalam setahun atau dibandingkan dengan November 2022 sebanyak 25.344 kantor bank.
Penurunan jumlah kantor terbanyak terjadi di himpunan bank milik negara (Himbara) atau bank BUMN. Per November 2023, terdapat 12.421 kantor bank milik negara. Namun, jumlahnya berkurang 593 kantor dalam setahun.
Penyusutan kantor bank pada 2023 terjadi di tengah pesatnya digitalisasi perbankan, termasuk digencarkan oleh Himbara. "Semakin terbiasanya masyarakat bertransaksi melalui layanan digital," kata Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.
Menurutnya, terjadi shifting perilaku di masyarakat dalam menggunakan layanan perbankan serta berbagai inisiatif penguatan platform digital.
Di BRI sendiri, jumlah pengguna platform digital mereka BRImo mencapao 31,6 juta, naik 32,6% secara tahunan (year on year/yoy). Jumlah transaksi di BRImo mencapai 3,08 miliar, naik 69,2% yoy. Selain itu, nilai transaksi di BRImo mencapai Rp4.158,8 triliun naik 55,8% yoy.
Bank Mandiri mencatatkan jumlah pengguna platform digital mereka Livin’ by Mandiri 23 juta, naik 45% yoy. Nilai transaksi Livin’ by Mandiri selama 2023 telah menembus lebih dari Rp 3.271 triliun, melesat 32,32% yoy. Lalu, jumlah transaksi mencapai 2,81 miliar, naik 45% yoy.
Di BNI, nilai transaksi digital di BNI Mobile Banking mencapai Rp1.216 triliun, naik 51,6% yoy.
Lalu, frekuensi transaksi BNI Mobile Banking mencapai 1,04 miliar transaksi, naik 74,7% yoy. Jumlah pengguna BNI Mobile Banking juga mencapai 16,2 juta user, naik 19,1% yoy.
BTN juga mencatatkan jumlah pengguna platform digital mereka BTN Mobile sebanyak 2,7 juta. Adapun, nilai transaksi tumbuh sebesar 54% yoy menjadi Rp57,5 triliun. Lalu, jumlah transaksi mencapai 415 juta, naik 138% yoy.
"Pola transaksi yang sudah berubah. Selama pandemi ada pembatasan sosial dan transaksi banyak beralih ke online," kata Direktur Distribution and Funding Bank BTN Jasmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel