Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) telah merampungkan aksi akuisisi terhadap Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) pada akhir 2023. Aksi akuisisi itu dinilai telah mendongkrak kinerja bisnis bank.
Setelah diumumkan pada pertengahan tahun lalu, Bank Danamon resmi mengambil alih portofolio bisnis konsumer SCBI seperti kartu kredit hingga kredit pemilikan rumah (KPR) per Desember 2023.
Wakil Presiden Direktur Bank Danamon Indonesia Hafid Hadeli mengatakan akuisisi itu telah membantu pertumbuhan bisnis dari sisi aset dalam bentuk KPR, kredit tanpa agunan (KTA), dan kartu kredit.
"Selesai di 2023 kita dapatkan 70.000 customer dan ini akan berdampak ke perbendaharaan di Bank Danamon," katanya dalam konferensi pers pada Senin (19/2/2024).
Menurutnya, dengan aksi akuisisi tersebut, nasabah baru dapat menikmati akses ke ekosistem dan kapabilitas seluruh grup Danamon.
Bank Danamon memang memiliki ekosistem luas dari pemegang saham pengendalinya yakni Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG). Raksasa keuangan asal Jepang itu mengendalikan Danamon dengan porsi kepemilikan sebesar 92,47%.
Bank Danamon pun mempunyai anak usaha di bidang pembiayaan yakni Adira Dinamika Multi Finance (ADMF). Ekosistem ini kian diperluas setelah MUFG mengakuisisi Home Credit Indonesia dan Filipina yang diumumkan pada 2022, Akulaku, dan sedang dalam persiapan akusisi PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN).
Adapun, Bank Danamon telah mencatatkan laba bersih Rp3,5 triliun pada 2023, naik 6% secara tahunan (year on year/yoy).
Dari sisi intermediasi, Bank Danamon mencatatkan total kredit dan trade finance Rp174,9 triliun, tumbuh 19% yoy. Kinerja kredit bank ini ditopang oleh consumer loan yang tumbuh 41% yoy
"Didukung oleh fokus pada ekosistem Jepang dan penyelesaian akuisisi portofolio SCBI," kata Direktur Bank Danamon Muljono Tjandra.
Sementara itu, dari sisi pendanaan, Bank Danamon telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp140,4 triliun, naik 10% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel