Puting Beliung Besar Terjang Rancaekek, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Bisnis.com,21 Feb 2024, 19:51 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Ilustrasi angin puting beliung - Dok. Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait angin puting beliung yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat pada Rabu (21/2/2024).

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada di tengah cuaca ekstrim di sejumlah daerah. Khusunya angin puting beliung yang sempat melanda Kecamatan Jatinangor, Kota Sumedang dan Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, pada Rabu (21/2/2024) sore sekitar pukul 16.00 WIB.

“Tetap waspada karena saat ini masih puncak musim hujan sehingga peluang ekstrim utamanya hujan lebat kadang disertai angin puting beliung masih berpotensi terjadi,” kata Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu saat dikonfirmasi, Rabu (21/2/2024). 

Berdasarkan kronologi yang dihimpun BMKG Bandung, angin puting beliung itu mengakibatkan atap rumah warga di Kecamatan Jatinangor berterbangan. Selain itu, angin puting beliung turut merobohkan pagar PT Kahatex, Bandung.

Analisa cuaca sementara dari BMKG Bandung memperlihatkan suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat. Situasi itu, kata Ayu, mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.

“Selaras dengan kelembapan udara di lapisan 850-500 mb yang relatif basah yakni antara 45%-95%,” ujarnya.

BMKG Bandung juga melaporkan adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia, sebelah barat Pulau Sumatra yang mengakibatkan terbentuknya area netetral poin dengan area pertemuan dan perlambatan serta belokan angin berada di sekitar Jawa Barat. 

“Kondisi ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan di sekitar wilayah konvergensi dan belokan angin tersebut,” jelasnya.

Di sisi lain, BMKG Bandung mengidentifikasi indeks labilitas sebagian Jawa Barat berada pada kategori labil sedang hingga tinggi yang berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif pada skala lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini