Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memberikan tanggapan terkait dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta pelaku usaha tidak menunggu atau wait and see pasca pemilihan umum (pemilu) yang digelar pada 14 Februari kemarin.
Kepala negara berharap modal serta investasi pascapemilu bisa bergerak meningkat dan lebih baik. Pasalnya sebelum kontestasi politik berlangsung pelaku usahanya biasanya kerap bersikap wait and see.
Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno pun berharap dengan lancarnya penyelenggaraan pemilu dapat membuka kemungkinan ekspansi pelaku usaha dan korporasi lebih meningkat. Dengan penambahan modal menurutnya dapat menggenjot pembiayaan lebih meningkat.
“Mudah-mudahan. Kalau bisnisnya tumbuh ya kita ada orang yang mengajukan pembiayaan. Kalau enggak tumbuh ya kita mau paksakan enggak bisa kan,” kata Suwandi kepada Bisnis, Selasa (20/4/2024).
Suwandi berkomentar bahwa arahan Jokowi juga merupakan hal yang wajar. Presiden tentunya berharap perekonomian secara keseluruhan tidak mandek di tengah tahun politik.
Dengan tidak adanya konflik sosial dan gejolak politik tentunya bisnis dapat berjalan dengan lancar. Lebih lanjut, Suwandi memprediksi bahwa sumber pendanaan multifinance tahun ini masih didominasi oleh perbankan mencapai 70–80%.
“Kalau pendanaan kita obligasi ada. Tapi ya masih tinggi pasti di bank. Masih tinggi ya,” ungkap Suwandi.
Sebelumnya, Jokowi meminta pelaku usaha di sektor jasa keuangan untuk tidak bersikap wait and see pasca penyelenggaraan pemilu 2024. Dia memahami kemungkinan banyak pelaku bisnis yang bersikap wait and see karena khawatir dengan kemungkinan politik yang memanas jelang pelaksanaan pemilu.
“Tetapi alhamdulillah pemilu berjalan dengan lancar dan masyarakat berbondong- bondong ke TPS [tempat pemungutan suara dengan riang gembira,” kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa keuangan 2024 di Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Oleh sebab itu, Jokowi pun berharap dengan berjalan lancarnya pemilu, para pelaku bisnis tidak bersikap wait and see. Akibatnya modal akan segera masuk dan investasi pasca pemilu bisa bergerak lebih meningkat dan lebih baik lagi.
Meskipun Jokowi juga menyadari bahwa geopolitik global masih tetap kurang kondusif dan perang masih berlangsung di Ukraina maupun Gaza.
“Tapi yang paling penting politik dalam negeri kita stabil dan ini melegakan pelaku industri jasa keuangan dan membangkitkan industri keuangan untuk semakin kokoh yang inklusi dan berkelanjutan,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel