Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyebutkan belum ada perusahaan pembiayaan (multifinance) atau leasing yang mengambil pendanaan lewat jalur surat utang berkelanjutan atau obligasi hijau (green bonds).
Economic Research Division Pefindo Ahmad Nasrudin mengatakan bahwa industri multifinance lebih banyak berfokus pada pembiayaan komersial, salah satunya seperti pembiayaan kendaraan bermotor.
Ahmad menuturkan bahwa pada sektor produktif, segmen utama industri pembiayaan adalah sektor komoditas, pertambangan dan konstruksi. Menurutnya, segmen tersebut cukup sensitif dengan isu keberlanjutan.
Namun, Pefindo tak memungkiri bahwa ada ruang untuk memberikan pinjaman berkelanjutan di sektor produktif ke perusahaan pembiayaan yang beroperasi secara ramah lingkungan. Hal itu memerlukan waktu yang cukup lama untuk efektif mendorong perusahaan multifinance untuk menerbitkan surat utang di pasar domestik.
“Sejauh ini, saya belum melihat ada perusahaan multifinance telah menerbitkan obligasi berkelanjutan,” kata Ahmad kepada Bisnis, dikutip pada Rabu (21/2/2024).
Ahmad menuturkan bahwa penerbitan obligasi berkelanjutan masih pada tahap awal, yang mana membutuhkan beberapa waktu untuk berkembang. Selain itu, kemajuannya juga memerlukan dukungan seperti kepastian regulasi, insentif, dan pasar untuk perdagangan.
“Sejauh pandangan saya, penerbitan obigasi berkelanjutan lebih banyak berasal dari perbankan dan sektor riil, yang mana mereka memiliki eksposur besar pada area-area tersebut,” ungkapnya.
Meski demikian, Pefindo menyambut positif jika ada penerbitan obligasi berkelanjutan dari industri mulrifinance. Selain itu, menurutnya pasar juga akan menyambut positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel