Punya Risiko Tinggi, Bank Jago (ARTO) Makin Selektif ke P2P Lending

Bisnis.com,21 Feb 2024, 21:00 WIB
Penulis: Arlina Laras
Nasabah beraktivitas di depan logo PT Bank Jago Tbk. di Jakarta, Kamis (11/1/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Jago Tbk. (ARTO) terus menjaga kehati-hatian dan menerapkan skema mitigasi risiko yang tepat seiring tingginya risiko penyaluran pinjaman, termasuk keterlambatan pembayaran oleh peminjam P2P lending

Sebagaimana diketahui, bank yang melantai di pasar modal dengan kode ARTO ini telah merintis kerja sama dengan P2P lending sejak 2020. 

Head of Sustainability & Digital Lending Bank Jago Andy Djiwandono menyebut pemilihan mitra P2P lending yang tepat menjadi kunci bagi Bank Jago untuk menjaga kualitas penyaluran kredit. 

“Kami menambahkan partner [fintech P2P lending] baru juga tidak asal-asalan. Kalau kita lihat dua tahun pertama mungkin [mitra] nambahnya luar biasa, tapi kemarin [tahun 2023] nambahnya pelan-pelan, lebih selektif,” ujarnya usai agenda Forum Jurnalis Jagoan, Rabu (21/2/2024)

Menurutnya, dengan makin selektif, artinya perseroan terus meninjau kerja sama mitra yang perlu diperpanjang ataupun dihentikan.

Selain menyalurkan kredit melalui skema channeling, Bank Jago juga memiliki layanan penyaluran kredit langsung melalui aplikasi sendiri. 

"Kita sudah ada [skema penyaluran pinjaman langsung]. Tapi porsinya masih kecil,” kata Andy.

Sebagaimana diketahui, Bank Jago memang masih terus mengandalkan skema partnership atau channeling dengan sejumlah mitra dalam mendongkrak kinerja kredit. Bahkan, perseroan terus memperluas kolaborasi dengan berbagai partner guna mematangkan strateginya itu. 

Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2022, Bank Jago memang telah menjalankan penetrasi bisnis melalui kerja sama dengan 38 mitra, termasuk penyelenggara teknologi finansial (fintech) P2P lending seperti AdaKami, Kredit Pintar, dan Atome. 

Selain dengan P2P lending, Bank Jago juga memiliki kemitraan dengan berbagai institusi, seperti perusahaan pembiayaan, bank perkreditan rakyat, koperasi, dan berbagai platform lainnya. 

Bank Jago juga gencar berkolaborasi dengan ekosistem Grup GoTo, di mana GoTo melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa merupakan pemegang saham Bank Jago dengan porsi kepemilikan 21,4%. Di antara kolaborasi dengan GoTo adalah pendanaan pada produk GoPayLater Cicil. 

Sebelumnya, Direktur Kepatuhan/Sekretaris Perusahaan Bank Jago Tjit Siat Fun juga mengatakan skema channeling menjadi faktor utama dalam pertumbuhan kredit bank. 

"Semakin banyak mitra ekosistem yang bekerja sama maka potensi pertumbuhan kredit dan pembiayaan syariah akan semakin besar," ujarnya kepada Bisnis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Thomas Mola
Terkini