Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat suku bunga kredit perbankan merangkak naik pada awal tahun ini atau Januari 2024. Adapun, BI telah menahan kembali suku bunga acuan atau BI Rate di level 6%.
BI menahan suku bunga acuan atau BI rate di level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI periode 20-21 Februari 2024. Dengan demikian, BI rate 6% ditahan selama 5 kali berturut-turut.
Sementara, suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,25%, dan suku bunga lending facility tetap sebesar 6,75%.
Di saat BI menahan kembali suku bunga acuannya itu, suku bunga kredit perbankan tercatat merangkak naik. Per Januari 2024, suku bunga kredit berada pada level 9,3%, naik dibandingkan bulan sebelumnya atau Desember 2023 di level 9,25%.
Berdasarkan laporan asesmen BI, suku bunga kredit baru juga mengalami kenaikan 63 basis poin (bps) secara bulanan dari 9,43% menjadi 10,06%, setelah termoderasi pada periode kuartal IV/2023.
"Kenaikan suku bunga kredit baru menjadi indikasi awal dari berlanjutnya kenaikan SBDK [suku bunga dasar kredit] di bulan Januari 2024," tulis BI dalam laporan asesmen pada Rabu (21/2/2024).
BI mencatat peningkatan suku bunga kredit baru terjadi pada hampir seluruh kelompok bank. Bunga kredit baru di bank umum swasta nasional misalnya naik 89 bps ke level 10,99%. Bunga kredit di bank pembangunan daerah (BPD) naik 63 bps menjadi 9,42%.
Lalu, bunga kredit di kantor cabang bank asing naik 157 bps ke level 9,46%. Hanya bunga kredit di bank BUMN yang mengalami penurunan 7 bps menjadi 8,78%.
Sebelumnya, sejumlah bank tengah ancang-ancang penyesuaian atas bunga kredit mereka. PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA (BBCA) misalnya merencanakan penyesuaian suku bunga kredit pada 2024.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan sejak terjadinya tren suku bunga acuan tinggi pada pertengahan 2022, BCA belum menjalankan penyesuaian terhadap bunga kredit.
"Belum ada sama sekali, karena kita lihat profitabilitas dan dana cukup besar dapatkan. Itu cukup dengan tidak mengkompensasi kenaikan pada suku bunga kredit," ujarnya.
Namun, BCA ancang-ancang penyesuaian suku bunga kreditnya tahun ini. "Akan ada adjustment," tutur Jahja.
Sementara Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Teuku Ali Usman mengatakan dalam menjalankan penyesuaian suku bunga, termasuk bunga kredit, Bank Mandiri mempertimbangkan sejumlah faktor, seperti strategi pengembangan usaha dan kondisi eksternal, termasuk perhitungan pada tren suku bunga di pasar dan suku bunga acuan.
“Kami memperkirakan suku bunga kredit masih akan stabil di kuartal I/2024, dengan tetap memperhatikan faktor risiko, likuiditas dan kondisi di pasar,” ujarnya kepada Bisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel