Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (audited) sebesar Rp8,4 triliun pada tahun 2023, naik sebesar 27% secara tahunan dan menghasilkan earnings per share Rp259,45.
Sementara, untuk laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik BNGA membukukan Rp6,47 triliun pada 2023, tumbuh 28,41% secara tahunan (year on year/yoy), dibandingkan tahun sebelumnya Rp5,04 triliun.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan pertumbuhan profit.
Bahkan, perseroan terus menjaga perbaikan dalam kualitas aset, seperti yang ditunjukkan oleh penurunan signifikan pada rasio kredit bermasalah (NPL gross) yang turun dari 2,8% pada Desember 2022 menjadi 2% pada Desember 2023.
“Seiring dengan dinamika perbankan dan keuangan, kami tetap menjaga fokus utama kami, yaitu memperluas basis nasabah, meningkatkan portofolio CASA, memastikan peningkatan kualitas aset yang berkelanjutan, dan mendorong peningkatan perbankan digital,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (22/2/2024)
Lebih lanjut, posisi permodalan dan likuiditas CIMB Niaga tercatta solid, tercermin dari capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 24,0% dan 89,3%. Sementara itu, total aset konsolidasian adalah sebesar Rp334,4 triliun, tumbuh 9% yoy per 31 Desember 2023
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp235,9 triliun. tumbuh 3,8% yoy, rasio current account and savings account (CASA) juga mencapai 63,9%.
Kemudian, CIMB Niaga mencatat jumlah kredit/pembiayaan naik 8,5% yoy menjadi Rp213,4 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan pada bisnis Corporate Banking sebesar 11,7% yoy, diikuti Small Medium Enterprise (SME) yang naik 9,5% yoy dan Consumer Banking yang tumbuh 6,9% yoy.
Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 15,7% yoy
Terakhir, CIMB terus melakukan inovasi terhadap digital banking, dengan fokus untuk mentransformasikan layanan tersebut menjadi powerful wealth platform yang dapat memenuhi perkembangan kebutuhan masyarakat yang ingin berinvestasi pada berbagai instrumen,
“Misal reksa dana, obligasi, serta deposito berjangka dengan tingkat suku bunga yang kompetitif,” tutup Lani
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel