Jokowi Titip ke Pemerintahan Selanjutnya Fokus Kelola Air dan Energi

Bisnis.com,23 Feb 2024, 15:09 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Bendungan Lolak di Sulawesi Utara dengan posisi progres pembangunannya mencapai 46% pada Rabu (15/11/2017)./Istimewa-Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan pesan kepada pemimpin di pemerintahan selanjutnya untuk fokus dalam meningkatkan pengelolaan air dan energi.

Hal ini disampaikannya usai menghadiri peresmian Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara pada Jumat (23/2/2024).

“Pemerintahan yang akan datang untuk proses pengelolaan air, energi, harus menjadi betul-betul konsentrasi karena pangan dan energi akan menjadi rebutan semua Negara ke depan,” ujarnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden.

Dia menekankan bahwa upaya pemerintah dalam menghadapi tantangan pengelolaan air dan energi di masa depan. Salah satunya, adalah dengan meningkatkan infrastruktur bendungan.

Salah satunya, Bendungan Lolak yang memakan dana investasi sebesar Rp2,02 triliun, sehingga tidak hanya diharapkan menjadi solusi lokal untuk kekurangan air dan pengendalian banjir tetapi juga sebagai model pengelolaan sumber daya air yang efisien bagi Indonesia.

Apalagi, Kepala Negara melanjutkan bahwa Tanah Air memiliki kurang lebih 4.400 sungai, tetapi kapasitas infrastruktur pendukung yakni bendungan baru terealisasi sebanyak 292 bendungan. Padahal, untuk ilustrasi, China memiliki 98.000 bendungan dan Korea Selatan memiliki kurang lebih 20.000 bendungan.

Menurutnya, dengan adanya Bendungan Lolak, yang memiliki kapasitas 16 juta meter kubik dan dapat mengairi area pertanian seluas 2.200 hektare, menjadi langkah signifikan dalam memperbaiki disparitas tersebut. Harapnnya, Sulawesi Utara dapat turut berkontribusi dalam meningkatkan tingkat produksi beras di Tanah Air.

“Ya kita harapkan produksi padi di pulau Bolaang Mongondow, jadi naik atau meningkat, sehingga jangan hanya berfikir untuk Sulawesi Utara. Di sini mungkin sudah surplus tetapi bisa di bawa ke provinsi lain yang masih defisit produksi beras karena kita harus melihat secara makro Indonesia,” pungkas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini