Goldman Sachs dan SWF Abu Dhabi Sepakati Aliansi Investasi Rp15 Triliun

Bisnis.com,26 Feb 2024, 16:08 WIB
Penulis: Jessica Gabriela Soehandoko
Goldman Sachs./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA -- Sovereign wealth fund (SWF) pemerintah Abu Dhabi, Mubadala Investment Company, mencapai kesepakatan senilai US$1 miliar atau sekitar Rp15 triliun dengan Goldman Sachs. Gabungan investasi ini sebagai modal untuk investasi ekuitas di Asia. 

Mengutip ReutersSenin (26/2/2024) Mubadala dan Goldman Sachs disebutkan menjadikan kawasan Asia Pasifik sebagai target investasi. Meskipun demikian, India disebut menjadi fokus dari kedua perusahaan tersebut.

Kemitraan ini nantinya akan dikelola oleh Private Credit di Goldman Sachs Alternatives, dengan tim lapangan yang beroperasi di berbagai pasar Asia Pasifik.

Sebagai catatan, Mubadala sendiri merupakan salah satu dari tiga SWF utama di Abu Dhabi. Dua lainnya adalah Abu Dhabi Investment Authority dan ADQ. Mubadala telah membangun eksposurnya pada pasar kredit swasta melalui kemitraan, yakni memanfaatkan peluang dalam utang membengkak karena suku bunga yang tinggi. 

Adapun, para pengelola keuangan juga tengah bersaing untuk mendapatkan bagian dari pasar kredit swasta yang berkembang setelah krisis keuangan 2008. Para SWF semakin bersaing dengan bank, termasuk untuk membiayai pembelian perusahaan besar. Hal ini kemudian telah menarik perhatian SWF di Teluk termasuk Mubadala senilai US$300 miliar atau sebesar Rp 4.685 triliun. 

Kemudian pada Maret 2023, Mubadala juga membentuk usaha patungan (joint venture) dengan Ares untuk berinvestasi dalam peluang pasar kredit global dengan target awal sebesar US$1 miliar. 

Di tahun yang sama, Mubadala mengalokasikan kembali US$1 miliar pada platform kredit Blue Owl Capital yang berbasis di AS, yang pada awalnya akan fokus pada pembiayaan perusahaan teknologi.

Sejak tahun 2009, Mubadala juga telah berinvestasi dalam peluang utang swasta melalui unit investasi kreditnya, terutama di Amerika Utara dan Eropa. 

Namun baru-baru ini Mubadala meningkatkan eksposurnya di Asia Pasifik, dengan pada tahun lalu sang CEO mengatakan bahwa fokus investasi perusahaan akan semakin berfokus ke Asia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini