Bisnis.com, JAKARTA — Penggunaan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) menyisakan bom waktu emisi karbon dari aktivitas ekstra pusat-pusat data (data center). Pengurangan emisi karbon menjadi pekerjaan rumah para raksasa teknologi.
Komputasi berbasis AI memerlukan dukungan data center yang lebih besar, sehingga emisi karbon yang dihasilkannya pun meningkat pesat. International Energy Agency (IEA) mencatat bahwa data center dan jaringan transmisinya menghasilkan emisi setara dengan produksi karbondioksida atau CO2 Brasil setiap tahunnnya.
Risiko iklim yang dipicu oleh komputasi berbasis AI memiliki dampak yang luas, dan akan semakin buruk jika tidak terjadi transisi besar-besaran dari listrik berbasis bahan bakar fosil ke sumber ramah lingkungan.