Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. (PNBS) membukukan laba bersih mencapai Rp244,69 miliar sepanjang 2023, dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang mencapai Rp250,53 miliar.
Dalam aspek profitabilitas, PNBS mencatatkan Laba Sebelum Pajak sebesar Rp254,7 miliar sejalan dengan pertumbuhan usaha sepanjang tahun 2023.
Mengutip laporan publikasi, Senin (26/2/2024), raihan laba tersebut seiring dengan pertumbuhan pendapatan dari penyaluran dana sebesar 18,86% yoy menjadi Rp1,12 trilliun dibanding periode yang sama sebelumnya yang sebesar Rp942,5 miliar.
Capaian laba juga terdorong dari fee based income yang tumbuh 1,05% menjadi Rp34,92 miliar. Kemudian, pendapatan lainnya tumbuh 7,77% menjadi Rp68,17 miliar pada 2023 dari sebelumnya Rp63,26 miliar pada 2022.
Adapun, dari sisi rasio penting perusahaan,rasio biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO) berada di level 80,55% dari sebelumnya 76,99%. Makin tinggi rasio BOPO, semakin besar proporsi pendapatan perusahaan yang harus dikeluarkan untuk biaya-biaya operasional.
Selanjutnya, bank mencatatkan penurunan rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) berada di level 10,44%, turun 107 basis poin (bps) dari sebelumnya 11,51%. Sementara imbal balik aset (return on asset/ROA) melemah 17 bps menjadi 1,62% dari sebelumnya 1,79%
Dari sisi intermediasi, sepanjang tahun berjalan PNBS telah menyalurkan pembiayaan yang tumbuh 12,21% menjadi Rp11,62 triliun dari periode sebelumnya yaitu Rp10,35 triliun. Alhasil, bank membukukan total aset mencapai Rp17,34 triliun pada 2023, naik 17,25% dari yang sebelumnya Rp14,79 triliun pada 2022.
Adapun, menurut Direksi, pertumbuhan aset juga dikontribusikan oleh Pembiayaan dan Penempatan pada Bank Indonesia menjadi Rp11,62 triliun dan Rp2,11 triliun.
“Bank secara berkesinambungan terus melakukan sinergi dengan induk usaha Panin Bank dalam hal pengembangan bisnis, tata kelola serta prudential banking,” tulis Direksi dalam keterangan tertulis, Senin (26/2/2024)
Seiring dengan pertumbuhan portofolio pembiayaan tersebut, rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross meningkat 47 bps ke level 3,78% dari yang sebelumnya 3,31%. Pada periode yang sama NPF net juga naik 112 bps dari 1,91% menjadi 3,03% pada 2023.
Terakhir, pada sisi pendanaan, Bank Panin Dubai Syariah telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp12,65 triliun pada 2023, naik 18,9% dari sebelumnya Rp10,64 triliun.
Lalu, capaian dana murah alias current account saving account menjadi Rp2,91 triliun pada 2023, tumbuh 65,72% dari sebelumnya Rp1,76 triliun. Porsi CASA di Bank Panin Dubai mencapai 23,01% dari total keseluruhan DPK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel