Bisnis.com, JAKARTA - Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan suatu kondisi dimana anak memiliki gangguan fokus terhadap suatu hal dan melakukan kegiatan secara hiperaktif.
Sementara itu, gangguan kecemasan adalah kondisi dimana seorang anak merasa takut dan cemas dalam mengekspresikan dirinya ketika sendiri maupun di depan orang lain.
Kedua hal ini memang sering terjadi pada anak dan merupakan suatu bentuk kelainan yang berbeda. Walaupun berbeda, bila dibiarkn maka akan memberikan efek yang tidak baik saat anak bertumbuh dewasa.
Dilansir dari Healthline, Selasa (27/2/2024) sebuah studi di tahun 2022 mengatakan, bahwa setengah dari penderita ADHD mengalami gangguan kecemasan. Hal ini didasari, tidak semua anak mengalami kondisi hiperaktif yang dialami oleh penderita ADHD.
Simak faktor penyebab ADHD dan gangguan kecemasan anak:
1. Faktor genetika
Penderita ADHD 74% berasal dari faktor keturunan keluarga. Sama halnya dengan temuan hasil studi penderita ADHD, studi kasus tahun 2017 ditemukan sekitar 31,6% gangguan kecemasan disebabkan oleh faktor keluarga.
Pemicu utama dari gangguan kelainan atau penyakit ini adalah faktor genetika yang memungkinkan bahwa pernah ditemukan riwayat yang sama dalam keluarga tersebut.
2. Faktor lingkungan
Pengaruh dari gejala ADHD yang dapat memicu terjadinya gangguan kecemasan ( anxiety). Studi kasus 2021 menyebutkan bahwa pengurangan fungsi otak yang terlihat bagi para penderita ADHD, dapat mengurangi kemampuan anak terutama dalam menghadapi stres dan memicu kecemasan yang kian memburuk.
Anak yang memiliki gejala ADHD akan berpotensi mengalami gangguan kecemasan di keesokan harinya. Gejala kecemasan berupa hal yang mengganggu perhatian, menimbulkan kegelisahan, dan mampu mengidentifikasi gejala ADHD dari tahap ringan hingga ke tahap klinis atau akut.
Lantas apa yang menjadi kesamaan antara ADHD dan gangguan kecemasan pada anak? Dilansir dari healthline, ini dia kesamaannya:
1. Kesulitan berkonsentrasi
2. Sering melakukan penundaan
3. Kesulitan tidur
4. Khawatir
5. Tidak bisa mentoleransi frustasi secara rendah
Apa yang membedakan ADHD dengan gangguan kecemasan? Perbedaan ini dilihat berdasarkan kebiasaan yang sering terjadi pada anak.
Ciri-ciri anak yang menderita ADHD:
1. Kurangnya perhatian
2. Hiperaktif
3. Impulsif
4. Hilangnya fokus dalam diri
Ciri-ciri penderita gangguan kecemasan adalah:
1. Ketakutan
2. Merasa gelisah
3. Rasa khawatir yang berlebih
4. Mudah tersinggung
Hal apa yang bisa dilakukan orang tua, apabila sang anak mengalami ADHD dan gangguan kecemasan? Simak tips yang dapat dilakukan oleh orang tua apabila anaknya menderita ADHD dan gangguan kecemasan:
1. Berkomunikasi yang jelas terhadap anak.
2. Menerapkan rutinitas yang baik dan konsisten.
3. Mendorong aktivitas fisik pada anak secara teratur.
4. Membantu anak dalam memecahkan suatu ide maupun persoalan.
5. Membuat jadwal khusus secara teratur, untuk membantu aktivitas pada anak.
Pengobatan apa saja yang bisa dilakukan oleh penderita ADHD dan gangguan kecemasan? Ini penjelasannya:
1. Melakukan terapi
Melakukan psikoterapi jangka pendek, yang orientasinya fokus untuk mengidentifikasi, serta mengubah pola pikir anak dari hal negatif.
2. Modifikasi perilaku
Modifikasi perilaku berarti melakukan sebuah pendekatan yang sifatnya jelas. Seperti menghargai perilaku positif dari mereka, mendengarkan keluh kesah, hingga menerapkan konsekuensi yang tepat dan bisa dipahami oleh mereka selalu penderita gangguan kecemasan dan ADHD.
3. Terapi antara orang tua dan anak
Terapi ini dapat meningkatkan intensitas perilaku yang melibatkan pembinaan orang tua terhadap anak. Hal ini dilakukan untuk mempererat jalinan antara orang tua dan anak yang terikat satu sama lain. (Maharani Dwi Puspita Sari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel