Sempat Diisukan Tak Akur, Hubungan Prabowo dan Sri Mulyani Terungkap di Rapat Kabinet

Bisnis.com,27 Feb 2024, 07:07 WIB
Penulis: Newswire
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat acara Apresiasi Media Nagara Dana Rakca 2022 di Jakarta, Jumat (6/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Prabowo Subianto belakangan diisukan tak akur dengan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani.

Mesmi demikian, hubungan keduanya terungkap saat mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Senin (26/2/2024).

Sebelum sidang, Sri Mulyani sempat bersalaman dengan Menhan Prabowo Subianto. Bukan hanya itu, Sri Mulyani juga tampak berbincang dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Mendagri Tito Karnavian.

Sesekali ketiganya tersenyum dan tertawa. Hal tersebut seolah memperlihatkan bahwa hubungan kedunya baik-baik saja di tengah isu miring tak akur.

Pengamat politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat mengatakan bahwa momen Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menghampiri dan bersalaman dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Istana Negara itu menepis isu miring di publik.

"Iya (menepis isu miring). Selama ini yang muncul di publik adalah Sri Mulyani menjadi orang yang tidak sejalan dengan Prabowo, dengan kebijakan Prabowo, dengan isu-isu atau kampanye yang diusung oleh Prabowo," kata Cecep seperti dilansir dari Antaranews.

Cecep juga menyebut bahwa terdapat isu yang menyebutkan adanya perang dingin antara Sri Mulyani dengan Prabowo, seperti tercermin dalam debat pilpres beberapa waktu lalu.

"Bahkan pada acara debat itu, Menhan sempat menyebutkan nama Menkeu yang dianggap tidak mendukung kebijakan yang dibuat oleh Menhan," ujarnya.

Meski demikian, Sri Mulyani sempat mengomentari program makan siang gratis Prabowo-Gibran yang akan segera dilaksanakan.

Dia mengatakan bahwa saat ini pemerintah masih mengkaji pagu indikatif sebagai ancar-ancar pagu anggaran yang tepat untuk melaksanakan program makan siang gratis akan ditempatkan kepada kementerian/lembaga yang sesuai sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja (renja) selanjutnya.

“Ini proses masih berjalan tiga bulan ke depan ya, dan bulan depan kita fokusnya lebih kepada pagu indikatif dan program-program prioritas seiring dengan nanti KPU memutuskan siapa pemerintahan nanti yang official,” ucapnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (26/2/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hesti Puji Lestari
Terkini