IFG Life Bakal Caplok Mandiri Inhealth, Tren Aksi Akuisisi Asuransi Terus Lanjut?

Bisnis.com,27 Feb 2024, 16:05 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Pegawai berada didepan logo asuransi Mandiri Inhealth di Jakarta, Senin (4/11/2019). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) buka suara terkait tren aksi akuisisi yang dilakukan perusahaan asuransi di industri asuransi jiwa. Hal itu seiring dengan akuisisi yang dilakukan PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) dengan mengambilalih 70% saham PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth).

Ketua Bidang Literasi dan Pelindungan Konsumen AAJI Freddy Thamrin mengatakan bahwa akuisisi di perusahaan asuransi jiwa akan terus berlanjut. Sebab, kata dia, akuisisi merupakan bagian dari penyehatan perusahaan.

“Akuisisi [di industri asuransi jiwa] pasti akan ada terus, itu kan sebetulnya bagian dari penyehatan. Pasti kalau ada akuisisi, arahnya ingin lebih besar. Enggak mungkin diakuisisi jadi malah jatuh, biasanya akuisisi itu pasti ada usaha-usaha untuk meningkatkan dan melihat faktor-faktor yang memungkinkan untuk lebih dikembangkan,” jelas Freddy dalam Konferensi Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Full Year 2023 di Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Menurut Freddy, aksi akuisisi sendiri harus memiliki uji kelayakan (due diligence), yakni melihat lebih detail kondisi perusahaan. AAJI melihat akuisisi perusahaan asuransi jiwa akan terus berlanjut. “Tapi apakah akuisisi akan terus ada di dalam industri? Saya kira itu pasti akan ada terus,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Mandiri Inhealth mengumumkan rencana pengambilalihan 70% saham perusahaan oleh PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life).

Direksi Mandiri Inhealth menyampaikan bahwa rencana pengambilalihan akan tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku, termasuk persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Menanggapi hal itu, Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Hexana Tri Sasongko mengatakan bahwa rencana pengambilalihan saham tersebut merupakan bentuk strategi pengembangan perusahaan.

Hexana menyampaikan bahwa IFG Life akan menjadi pemegang saham mayoritas Mandiri Inhealth dengan menggenggam 80% saham. “[Porsi kepemilikan menjadi] IFG Life 80%, Bank Mandiri 20%,” ungkap Hexana kepada Bisnis.

Hexana menjelaskan bahwa IFG memiliki bidang usaha yang beragam dalam ekosistem Group IFG di bidang asuransi dan penjaminan, mulai dari asuransi umum kerugian, sosial, jiwa dan kesehatan, serta penjaminan.

“Khusus untuk pengembangan asuransi jiwa dan kesehatan di IFG Life, kami perlu mengakuisisi InHealth [Mandiri Inhealth]. Hal tersebut sejalan dengan riset bahwa masyarakat Indonesia semakin membutuhkan asuransi kesehatan,” ujarnya.

Hexana menambahkan bahwa untuk jangka pendek hingga menengah bahwa Mandiri Inhealth masih menjadi anak perusahaan dari IFG Life dan masih ada porsi saham InHealth yang dikuasai Bank Mandiri.

“Kami pertahankan sinergi dengan ekosistem bank mandiri yang sudah terjalin, tetapi jangka panjang mungkin saja untuk di merger dengan IFG Life,” jelasnya.

Namun, Hexana belum dapat mengumumkan nilai akuisisi dari rencana pengambilalihan 70% saham Mandiri Inhealth, sebab masih dalam perjanjian jual beli saham bersyarat (Conditional Sale and Purchase Agreement/CSPA). “[Nilai akuisisi] masih CSPA, itu belum boleh diumumkan,” ungkapnya.

Terpisah, Sekretaris Perusahaan IFG Life Gatot Haryadi menjelaskan bahwa IFG Life melaksanakan pengambilalihan saham Mandiri Inhealth sebanyak 70% atau sebagian besar saham.

“Hal ini untuk ekspansi dan aspirasi pengembangan bisnis IFG Life di bidang asuransi jiwa dan kesehatan, sekaligus untuk memperkuat industri asuransi jiwa nasional agar tumbuh berkelanjutan, lewat sinergi di ekosistem asuransi milik BUMN,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini