Bisnis.com, JAKARTA -- Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) atau Maybank Indonesia Syariah mencatat total aset UUS meningkat 2,5% menjadi Rp41,04 triliun pada 2023 dari periode sebelumnya sebesar Rp40,04 triliun.
Peningkatan aset tersebut memberikan kontribusi pada aset bank (standalone) sebesar 25,9% pada Desember 2023. Kontribusi ini merupakan yang tertinggi di industri.
Adapun, simpanan nasabah tumbuh 16,7% menjadi Rp35,07 triliun dari Rp30,04 triliun tahun sebelumnya, didukung oleh peningkatan dana murah alias current account saving account (CASA) sebesar 29,3% menjadi Rp18,05 triliun dari Rp13,96 triliun dengan pertumbuhan giro sebesar 34,2% dan tabungan sebesar 25,1%.
Lalu, deposito berjangka tumbuh 5,9% menyusul tren pertumbuhan pada kuartal sebelumnya. Rasio CASA membaik menjadi 51,5% pada Desember 2023 dibandingkan dengan 46,5% pada Desember 2022.
Rasio Non-Performing Financing (NPF) gross pun membaik menjadi 2,6% dari sebelumnya 3% dan NPF net sebesar 1,8% pada Desember 2023 dari sebelumnya 2,3% pada Desember 2022. Financing to Deposit Ratio (FDR) berada pada level 84%.
Maybank Indonesia Syariah juga mencatat peningkatan Laba Sebelum Pajak (PBT) yang signifikan sebesar 66,8% menjadi Rp504 miliar dari Rp302 miliar pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan PBT yang kuat ini didukung oleh pendapatan operasional yang meningkat sebesar 68,9% sejalan dengan fokus Unit Usaha Syariah dalam mengembangkan portofolio pembiayaan dan pendapatan fee.
Pembiayaan yang disalurkan meningkat 14,4% menjadi Rp30,24 triliun dari Rp26,43 triliun, didukung oleh pembiayaan sektor UKM, Corporate Banking, dan Green Financing pada Unit Usaha Syariah.
Sebagai bagian dari langkah Maybank Group untuk membangun kepemimpinan di sektor perbankan Syariah di tingkat global, Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia pun meluncurkan solusi investasi dengan prinsip syariah, yaitu ‘Shariah Wealth Management’ di kuartal ketiga tahun 2023.
"Solusi ini telah mendorong pendapatan operasional berbasis biaya Unit Usaha Syariah untuk tumbuh sebesar 27,4% menjadi Rp193 miliar dari Rp151 miliar," tulis manajemen Maybank Indonesia, Selasa (27/2/2024)
Pencadangan (CKPN) turun 59,6% menyusul dilakukannya pencadangan di awal yang dilakukan Unit Usaha Syariah pada tahun-tahun sebelumnya. Pencadangan tersebut turut berkontribusi pada peningkatan PBT Unit Usaha Syariah.
Seiring dengan raupan aset yang jumbo, Bank Maybank Indonesia mengumumkan butuh waktu dua hingga tiga tahun lagi untuk melakukan spin off unit usaha syariahnya (UUS).
Proyeksi ini berdasarkan pertimbangan atas capaian pertumbuhan aset UUS Maybank hingga semester I/2023.
Sebelumnya, Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan saat ini perbankan bakal mengikuti regulasi yang berlaku jika aset mereka mendekati atau mencapai batas yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK)
Menurutnya, saat ini pihaknya terus memantau perkembangan aset dan melakukan persiapan lebih lanjut, jika perkembangan aset UUS mendekati ambang batas yang telah ditetapkan, di mana share asset lebih dari 50% dan/atau total aset UUS mencapai lebih dari Rp50 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel