Bisnis.com, JAKARTA — Tingginya kebutuhan anggaran program makan siang gratis, yang bisa mencapai Rp1 triliun per hari, meningkatkan risiko fiskal jangka menengah Indonesia. Performa defisit APBN hingga peringkat kredit atau credit rating jadi taruhannya.
Sejak pertama diusulkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, program andalan itu langsung menimbulkan banyak pertanyaan, seperti berapa anggaran makan siang gratis, siapa penerimanya, hingga kapan publik mulai menerimanya. Terbaru, publik bertanya-tanya kenapa program makan siang gratis masuk rapat kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
Pemerintah akhirnya menjawab berbagai tanya soal dampak ekonomi dari adanya program makan siang gratis dan sejumlah kebijakan Prabowo-Gibran. Defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) diyakini akan meningkat saat program itu berlaku.