Konten Premium

'Genderang Perang' Pasar Nikel, Australia Minta Ada Cap Bersih-Kotor dari Produksi Nikel

Bisnis.com,27 Feb 2024, 08:30 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Pekerja melakukan proses pencetakan feronikel di salah satu pabrik tambang milik Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Pasar nikel barangkali akan memanas jika permintaan pebisnis Australia terkabul, yakni agar terdapat identifikasi nikel bersih dan kotor berdasarkan jejak karbon dalam produksinya. Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia, dinilai masih berproduksi dengan jejak kotor.

Dialah Andrew Forrest, orang terkaya di Australia yang meminta London Metal Exchange (LME) untuk mengidentifikasi komoditas nikel bersih dan kotor. Pengklasifikasian dilakukan berdasarkan emisi karbonnya, sehingga pelanggan dapat membuat pilihan terkait keberlanjutan produknya.

Permintaan Forrest itu bukan tanpa alasan. Perusahaan miliknya, Wyloo Metals Ltd. mengumumkan akan menutup tambang di Australia Barat karena harga nikel global anjlok, sehingga biaya operasional tambang yang membengkak tidak lagi sebanding dengan hasil penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wibi Pangestu Pratama
Terkini