Pemprov Kaltim Dorong Pariwisata Berbasis Komunitas

Bisnis.com,28 Feb 2024, 14:10 WIB
Penulis: M. Mutawallie Syarawie
Perempuan Dayak/Indonesia Travel

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya mengembangkan sektor pariwisata sebagai sumber ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan. Salah satu strategi yang ditempuh adalah mendorong pola pariwisata berbasis komunitas, khususnya di wilayah-wilayah terpencil.

Penjabat (Pj.) Gubernur Kaltim, Akmal Malik menginstruksikan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani kepariwisataan daerah untuk membuat event-event desentralisasi di kabupaten/kota yang melibatkan masyarakat lokal.

“Misalkan, festival kerbau rawa di Mahakam Ulu berbasis komunitas. Perbanyak event pariwisata kita di wilayah remote area dan itu lebih berdampak, yang penting masyarakat lokal kita merasakan dampak secara ekonomi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (28/2/2024).

Akmal mengungkapkan bahwa kebijakan pariwisata daerah selama ini terlalu berorientasi pada event-event besar yang menarik wisatawan luar daerah. Padahal, menurutnya yang lebih penting adalah sektor pariwisata dapat memberikan kesejahteraan bagi warga setempat.

“Jangan paksakan banyak orang luar datang. Dari pada banyak orang datang tapi hanya bawa duit Rp2 ribu, lebih baik sedikit orang tapi bawa Rp40 ribu, tapi bikin wisata yang eksklusif,” katanya.

Dia berharap adanya kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan seluruh stakeholder kepariwisataan untuk menciptakan orkestrasi pembangunan pariwisata yang lebih maju.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim Sri Wahyuni mengatakan bahwa Forum Perangkat Daerah (FPD) menjadi wadah untuk bersinergi dengan mitra kerja di sektor pariwisata. 

Dia berharap FPD tidak hanya dihadiri oleh unsur perangkat daerah, tetapi juga asosiasi kepariwisataan yang bisa memberikan masukan terkait rencana program kegiatan kedepan.

“Terutama trisula yang menjadi mitra kegiatan Dinas Pariwisata, yaitu Asosiasi Himpunan Pramu Wisata, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Kalau perlu, libatkan Ikatan Hotel General Manager Asosiasi Indonesia,” pintanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini