Operasi Pasar Murah di Garut Belum Mampu Stabilkan Harga Beras

Bisnis.com,28 Feb 2024, 15:34 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, GARUT - Operasi pasar murah di Kabupaten Garut belum mampu turunkan harga beras. Jenis pangan andalan masyarakat ini tidak menunjukkan penurunan harga dalam satu bulan terakhir.

Kepala Disperindag ESDM Kabupaten Garut Ridwan Effendi mengatakan saat ini harga beras jenis premium yang dijual di pasaran Kabupaten Garut masih berada pada angka Rp16.800 per kilogram. Sementara, untuk jenis medium sebesar Rp15.600.

"Harga beras masih tinggi. Sekali pun turun hanya Rp80 per kilogramnya. Bahkan, di beberapa pasar modern masih terjadi kelangkaan," kata Ridwan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (28/2/2024).

Ridwan menyebutkan, harga ideal untuk beras medium sebesar Rp13.000 per kilogram dan Rp14.000 jenis premium. Harga tersebut terjadi pada akhir 2023.

Meskipun begitu, Disperindag ESDM akan terus melakukan operasi pasar murah bersama Perum Bulog di beberapa wilayah. Setiap lokasi pasar murah bakal disediakan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sebanyak 10 ton.

"Operasi pasar murah di wilayah yang tingkat kemiskinan tinggi, seperti di Garut selatan dan utara. Mudah-mudahan dapat alokasi yang cukup untuk masyarakat," katanya.

Harga beras yang tinggi membuat sebagian warga di Kabupaten Garut kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Di Kabupaten Garut, pasar pangan murah dilakukan di Halaman Mapolres Garut, Jalan Jenderal Sudirman, kemarin (27/2/2024). Operasi pasar murah  yang digelar itu disambut oleh warga, meskipun ada batas pembelian.

Warga yang mayoritas ibu rumah tangga itu, hanya mendapatkan jatah pembelian satu karung beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) berukuran lima kilogram dengan harga Rp54.500.

Warga Garut, Ratna mengatakan jumlah beras yang bisa dibeli oleh warga maksimal satu karung. Stok beras SPHP yang baru ia dapatkan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga hari.

“Maksimal satu karung saja. Kalau seperti gula sama terigu bisa beli dalam jumlah lebih banyak. Seharusnya beras bisa beli banyak,” kata Ratna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini