AAUI Sebut Angin Kencang Rancaekek Timpa Beberapa Pabrik, Klaim Asuransi Naik?

Bisnis.com,29 Feb 2024, 00:38 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyiratkan kenaikan klaim akibat angin kencang yang terjadi di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada 21 Februari kemarin.  Pasalnya ada beberapa pabrik yang terdampak fenomena alam tersebut. 

Namun demikian Ketua Umum AAUI Budi Herawan belum bisa memberikan data terkait total klaim asuransi akibat angin kencang itu, 

“Lumayan sih itu [klaimnya], yang pasti ada beberapa pabrik [terkena] tapi totalnya belum ada data resmi,” kata Budi usai konferensi pers di Jakarta, Rabu (28/2/2024). 

Budi mengatakan fenomena tersebut cukup berbeda dengan puting beliung pada umumnya. Pihaknya pun akan menjadikan fenomena ini sebagai kajian ke depan untuk mendefinisikan fenomena sejenis apakah typhoon strom atau big storm

“Karena ini jarang terjadi, awalnya dikategorikan tornado, tapi ada sanggahan dari BMKG itu bukan tornado. Kalau tornado itu kan ada antara suhu dingin dan suhu panas bertemu, BMKG menduga ini masih puting beliung,” katanya. 

Angin kencang yang terjadi di Rancaekek sebelumnya terjadi pada pukul 16.00 WIB pada Rabu, 21 Februari 2024. Kejadian tersebut viral lantaran disebut baru pertama kali terjadi di Indonesia. 

Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin pun menyebut angin kencang tersebut sebagai tornado yang pertama terjadi di Indonesia. Fenomena tornado di Indonesia terbilang langka. Pasalnya, dengan wilayah geografis di ekuator, hampir tak ada kemungkinan tornado terjadi di Tanah Air.

"Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado pertama ini," kata Erma Yulihastin dalam akun X @EYulihastin, Rabu malam. 

Di Indonesia, istilah puting beliung kerap digunakan untuk menyebut pusaran angin yang kencang di daerah tertentu. Kendati demikian BMKG membantah bahwa kejadian tersebut merupakan tornado, tetapi hanya angin puting beliung. 

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada di tengah cuaca ekstrim di sejumlah daerah. Khususnya angin puting beliung yang sempat melanda beberapa wilayah di Bandung, pada Rabu (21/2/2024) sore sekitar pukul 16.00 WIB.

“Tetap waspada karena saat ini masih puncak musim hujan sehingga peluang ekstrim utamanya hujan lebat kadang disertai angin puting beliung masih berpotensi terjadi,” kata Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu saat dikonfirmasi, Rabu (21/2/2024).  

Berdasarkan kronologi yang dihimpun BMKG Bandung, angin puting beliung itu mengakibatkan atap rumah warga di Kecamatan Jatinangor berterbangan. Selain itu, angin puting beliung turut merobohkan pagar PT Kahatex, Bandung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini