Adaro Energy (ADRO) Catat Produksi Batu Bara 65,88 Juta Ton Sepanjang 2023

Bisnis.com,01 Mar 2024, 12:22 WIB
Penulis: Artha Adventy
PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) mencatatkan kenaikan produksi batu bara sebesar 5% menjadi 65,88 juta ton sepanjang 2023.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) mencatatkan kenaikan produksi batu bara sebesar 5% menjadi 65,88 juta ton sepanjang 2023. 

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan ADRO telah melampaui target 2023 dengan skala volume produksi dan efisiensi operasional. Diversifikasi ke bisnis batu bara metalurgi juga disebut telah mencapai hasil yang baik dan menyumbang 17% dari seluruh pendapatan.

“Secara keseluruhan, dengan perkembangan-perkembangan ini, kami tetap optimistis terhadap prospek masa depan Grup Adaro dan keinginan kami untuk mendiversifikasi sumber pendapatan,” Kata Garibaldi dalam keterangan resmi, Jumat (1/3/2024).

Volume produksi Adaro Energy Indonesia dan perusahaan-perusahaan anak (Grup Adaro) mencapai 65,88 juta ton pada 2023. Capaian itu naik 5%, melampaui target yang berkisar 62 juta - 64 juta ton. Demikian dengan volume penjualan yang mencapai 65,71 juta ton sepanjang 2023 atau naik 7% dibandingkan dengan target atau kinerja 2022.

Selanjutnya penjualan batu bara metalurgi melalui perusahaan anak, yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), naik 39% menjadi 4,46 juta ton sepanjang 2023. Capaian itu melampaui target volume penjualan yang berkisar 3,8-4,3 juta ton.

Sepanjang 2023, pengupasan lapisan penutup mencapai 286,35 juta bcm, atau naik 22% dari posisi tahun sebelumnya sebesar 235,68 juta bcm. Sementara itu, nisbah kupas mencapai 4,35x, atau naik 16% dari 2022 dan lebih tinggi daripada target 4,2x sepanjang 2023.

“Peningkatan kinerja operasional in diofset dengan penurunan 26% pada ASP seiring harga batu bara kembali normal,” kata Garibaldi.

Adapun penjualan batu bara Grup Adaro masih didominasi oleh penjualan ekspor, dengan rincian India sebesar 12%, Asia Timur Laut sebesar 20%, China sebesar 21%, dan Asia Tenggara sebesar 22%, sementara itu penjualan dalam negeri tercatat sebanyak 25%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini