Rupiah Perkasa pada Akhir Pekan, Simak Kurs di BCA, BRI, Bank Mandiri, & BNI

Bisnis.com,01 Mar 2024, 10:39 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka perkasa ke posisi Rp15.713 di hadapan dolar AS pada perdagangan hari ini, Jumat (1/3/2024). 

Mengutip data Bloomberg pukul 09.05 WIB, mata uang rupiah dibuka menguat 0,04% atau 6 poin ke level Rp15.713 per dolar AS, setelah ditutup melemah kemarin. 

Sementara itu, indeks mata uang Negeri Paman Sam terpantau melemah 0,08% ke posisi 104,07. 

Mata uang kawasan Asia lainnya yang terpantau melemah terhadap dolar AS pagi ini, misalnya, yen Jepang turun 0,27%, dolar Singapura turun tipis 0,01%, dolar Taiwan melemah 0,09%, won Korea merosot 0,33%, yuan China turun 0,11%, dan baht Thailand turun 0,03%. 

Sementara itu, mata uang Asia yang masih kebal terhadap dolar AS yakni peso Filipina menguat 0,28%, rupee India naik 0,02%, dan ringgit Malaysia menguat 0,12%. 

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah diproyeksikan fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.700 - Rp15.750 per dolar AS. 

Terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi rupiah. Dari luar negeri, fokus pasar saat ini tertuju pada data indeks harga PCE, ukuran inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis hari ini. 

Angka tersebut diperkirakan akan menegaskan kembali bahwa inflasi AS masih stabil di bulan Januari, terutama menyusul angka inflasi konsumen yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan tersebut.

Adapun, angka tersebut juga muncul setelah pejabat Fed John Williams dan Raphael Bostic mengatakan bank sentral perlu melakukan lebih banyak upaya untuk mencapai inflasi guna memenuhi target bank sebesar 2%. 

“Komentar mereka, yang muncul setelah serangkaian peringatan serupa dari pejabat lain, menambah keraguan atas ekspektasi bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada awal tahun 2024,” kata Ibrahim dikutip Jumat (1/3/2024). 

Dari sentimen domestik, inflasi pada Februari 2024 diperkirakan naik, baik secara tahunan maupun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Inflasi Februari 2024 diperkirakan akan mencapai 0,24% secara bulanan (month-to-month/mtm) atau 2,62% secara tahunan (year-on-year/yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat 0,04% mtm atau 2,57% yoy. 

Inflasi pada periode tersebut akan didorong oleh inflasi pada komponen inti dan harga bergejolak (volatile food). Inflasi inti diperkirakan akan mencapai 1,7% yoy, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 1,68% yoy. 

Di sisi lain, inflasi inti yang cenderung stabil hingga Februari 2024 mengindikasikan ekspektasi inflasi terjangkar dengan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia saat ini. Namun, inflasi umum pada akhir 2024 diperkirakan akan berkisar 3,0-3,5% yoy.

Lalu, berapa kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Jumat (1/3/2024)?

Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA Hari Ini 

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 10.00 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.680 dan harga jual sebesar Rp15.700 berdasarkan e-rate.

Lalu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.07 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp15.555 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.855 per dolar AS.

Kurs                Beli (Rp)    Jual (Rp)

TT Counter    15.555      15.855

E Rate           15.680      15.700

Bank Notes    15.555      15.855

Kurs Jual Beli Dolar AS di BRI Hari Ini

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 09.52 WIB masing-masing sebesar Rp15.700 dan Rp15.723 untuk e-rate.

Kemudian BRI menetapkan harga beli TT counter sebesar Rp15.625 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.775 per dolar AS.

Kurs                Beli (Rp)    Jual (Rp)

TT Counter     15.625       15.775

E Rate              15.700       15.723

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Tampilkan semua
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini