Kemenparekraf Targetkan Nilai Ekspor Produk Ekraf Capai US$28 Miliar

Bisnis.com,03 Mar 2024, 08:37 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat ditemui di Jakarta, Kamis (30/11/2023). / BISNIS-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan kontribusi sektor ekonomi kreatif khususnya dari sisi ekspor dapat mencapai US$25 miliar hingga US$28 miliar pada 2024.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno mengatakan pemerintah berupaya meningkatkan nilai ekspor sektor ekonomi kreatif (ekraf). Hal tersebut demi mendorong terciptanya peluang usaha dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat.

"Nilai tambah ekonomi kreatif pada 2023 telah menembus Rp1.415 triliun, di atas target Rp1.300 triliun. Namun kita punya pekerjaan rumah di nilai ekspor ekonomi kreatif yang ini peluangnya lebih besar sebetulnya," katanya saat membuka kegiatan Kelas Ekspor AKI, dikutip Minggu (3/3/2024).

Kemenparekraf sesuai dengan tugas dan fungsinya memberikan fasilitasi dengan membantu pengembangan usaha pelaku ekraf untuk berkembang dan siap masuk ke dalam pasar internasional.

Menurutnya, pelaku ekraf yang ingin memasuki pasar ekspor atau meningkatkan operasi ekspor mereka bisa mengambil kelas ekspor. Melalui pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, pelaku ekraf dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih baik dan mencapai sukses dalam usahanya memasuki pasar internasional.

Sandiaga menilai kelas ekspor merupakan program strategis lanjutan untuk meningkatkan kapasitas pelaku ekraf. Rata-rata pelaku ekraf yang telah mengikuti kelas ekspor bisa mengalami kenaikan omset penjualan 15-30%.

Kemenparekraf menggandeng Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengadakan program Kelas Ekspor bagi Alumni Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI).

AKI merupakan program pengembangan ekonomi kreatif melalui pengembangan kapasitas pelaku usaha kreatif dan fasilitasi perluasan akses pasar produk kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film dan aplikasi yang diselenggarakan di 16 Kota/Kabupaten di Indonesia.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim mengatakan pusat pelatihan ekspor yang saat ini telah melahirkan lebih dari 80 topik pelatihan dari berbagai level.

Dia menyebutkan antara lain, cara menemukan pasar ekspor yang potensial, memahami regulasi dan hukum ekspor, mengelola logistik dan pengiriman, serta cara menghitung biaya dan keuntungan.

"Salah satu keunggulan disini adalah materi yang sangat komprehensif dan didukung oleh tenaga pengajar yang hampir semuanya merupakan praktisi dengan kompetensi di bidangnya masing-masing," ujar Isy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini