Masinton, Willy Aditya, Hingga Eriko Sotarduga Terancam Gagal Lolos ke Senayan

Bisnis.com,04 Mar 2024, 16:21 WIB
Penulis: Surya Dua Artha Simanjuntak
Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Jatinegara melintas di dekat kotak suara Pemilu 2024 di GOR Otista, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas anggota DPR petahana kembali maju dalam ajang Pemilu 2024. Meski demikian—berdasarkan perhitungan suara sementara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebagian dari mereka terancam tak lagi kebagian kursi di Senayan.

Ambil contoh di sejumlah daerah pemilihan (dapil) ‘neraka’, yaitu di dapil DKI Jakarta II, Jawa Barat II, Sumatera Utara II, Jawa Timur XI dan Sumatera Utara III, di mana banyak petahana maju.

Pantuan update terbaru KPU di situs pemilu2024.kpu.go.id pada Senin (4/3/2024) pukul 14.00 WIB, rekapitulasi yang masuk di sejumlah dapil itu sudah masuk 60% atau lebih.

Berikut  anggota DPR petahana yang terancam tak dapat jatah kursi kembali:

Masinton bertarung di dapil DKI Jakarta II. Update terbaru, politisi PDI Perjuangan (PDIP) ini ‘hanya’ meraih 19.239 suara.

Menurut Peraturan KPU (PKPU) No. 6/2023, di dapil DKI Jakarta II dialokasikan 7 jatah kursi. Pembagian jatah kursi ke partai menggunakan perhitungan metode Sainte Lague.

Hasil sementara, PDIP kemungkinan hanya akan memperoleh jatah 1 kursi. Sementara itu, caleg PDIP di dapil ini yang peroleh suara terbanyak adalah Once Mekel dengan 25.193 suara.

Oleh sebab itu, Masinton yang merupakan anggota Komisi XI ini kemungkinan besar tak dapat kursi lagi. Dia kalah bersaing dengan Once yang belum lama masuk ke PDIP itu.

Seperti Masinton, Eriko juga bertarung di dapil DKI Jakarta II. Meski demikian, elite PDIP ini ‘hanya’ terima 19.625 suara.

Dengan demikian, nasib anggota Komisi XI DPR ini akan sama dengan Masinton. Dia akan kalah dari mantan vokalis Dewa 19 dalam perebutan satu kursi yang kemungkinan besar akan didapatkan PDIP di dapil DKI Jakarta II.

Christina juga bertarung di dapil ‘neraka’ DKI Jakarta II. Hasil sementara, politisi Golkar ini hanya dapat 13.708 suara.

Menurut perhitungan sementara, Golkar sendiri kemungkinan hanya kebagian satu kursi di dapil DKI Jakarta I. Masalahnya, caleg Golkar peraih suara terbanyak di dapil itu adalah Abraham Sridjaja dengan 28.302 suara.

Oleh sebab itu, Christina yang merupakan anggota Komisi I DPR ini akan kalah bersaing dengan juniornya Abraham Sridjaja.

Ace bertarung di dapil Jawa Barat II dari Partai Golkar. Di dapil ini, ada jatah 10 kursi. Hasil sementara, Golkar diproyeksikan kebagian 2 kursi.

Meski demikian, dua caleg Golkar di dapil Jawa Barat II dengan perolehan suara terbanyak yaitu Anang Susanto Suhendar (65.752 suara) dan Dadang M. Naser (62.446 suara). Sementara itu, Ace hanya raih 58.148 suara.

Artinya, Ace yang merupakan pimpinan Komisi VIII ini tidak akan lagi kebagian kursi.

Trimedya bertarung di dapil Sumatera Utara II dari PDIP. Di dapil ini, ada jatah 10 kursi. Hasil sementara, PDIP kemungkinan hanya kebagian 2 kursi.

Masalahnya, Trimedya yang merupakan anggota Komisi III DPR ini baru raih 19.870 suara. Sedangkan dua caleg PDIP di dapil Sumatera Utara II yang peroleh suara terbanyak yaitu Rapidin Simbolon (32.289 suara) dan Sihar P. H. Sitorus (22.962 suara).

Djarot bartarung di dapil Sumatera Utara III dari PDIP. Ada jatah 10 kursi di dapil itu. Hasil sementara, PDIP diproyeksikan kebagian 2 kursi.

Sedangkan, Djarot yang merupakan anggota Komisi IV DPR ini baru peroleh 23.509 suara. Sementara itu, dua caleh PDIP di Dapil Sumatera Utara III yang raih suara terbanyak adalah Bob Andika Mamana Sitepu (42.847 suara) dan Bane Raja Manalu (37.260 suara).

Politikus NasDem, Willy Aditya juga berpeluang tidak lolos ke Senayan karena perolehan suaranya sangat rendah di daerah pemilihan alias Dapil Jawa Timur XI. 

Willy hanya memperoleh suara sebanyak 2.232 suara. Perolehan suara Willy kalah dari rekan separtainya yakni yang memperoleh suara sebanyak 13.103.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini