Kapal Inggris yang Ditenggelamkan Houthi di Laut Merah Ancam Lingkungan

Bisnis.com,04 Mar 2024, 15:52 WIB
Penulis: Erta Darwati
Ilustrasi kapal Inggris di Laut Merah. Media/Handout Militer Houthi via REUTERS GAMBAR INI TELAH DISEDIAKAN OLEH PIHAK KETIGA/File Foto

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Yaman memberi peringatan soal kapal Inggris yang Houthi tenggelamkan di Laut Merah. Kapal milik kerajaan tersebut dianggap membahayakan kehidupan laut dan mengancam lingkungan. 

Amerika Serikat (AS) telah mengonfirmasi bahwa kapal milik Inggris yang diserang oleh militan Houthi telah tenggelam di Laut Merah pada bulan lalu. 

Peringatan Yaman muncul setelah mengetahui bahwa muatan kapal Inggris itu berbahaya, yakni muatan pupuk yang menimbulkan risiko bagi kehidupan laut.

Melansir Reuters, Rubymar yang terdaftar di Belize merupakan kapal milik Inggris, dan menjadi kapal pertama yang hilang sejak Houthi mulai menargetkan kapal komersial di Laut Merah, pada November tahun lalu. 

Komando Pusat AS (CENTCOM) menyatakan bahwa tenggelamnya kapal itu menimbulkan risiko bawah laut dan terhadap kapal-kapal lain yang transit di jalur pelayaran sibuk tersebut. 

Pemerintah Yaman dan CENTCOM mengatakan bahwa Rubymar jatuh di Laut Merah bagian Selatan. Militer AS mengatakan bahwa serangan rudal telah merusak kapal curah itu secara signifikan pada 18 Februari lalu. 

Kapal curah milik Inggris itu rusak ditempa rudal Houthi dan menyebabkan tumpahan minyak sepanjang 18 mil (29 km). CENTCOM melaporkan bahwa kapal itu membawa sekitar 21.000 metrik ton pupuk. 

Menteri Luar Negeri di pemerintahan Yaman Ahmed Awad bin Mubarak, yang diakui secara internasional di Aden, menyatakan bahwa itu adalah bencana. 

“Tenggelamnya kapal Rubymar adalah bencana lingkungan yang belum pernah dialami Yaman dan wilayah sekitarnya sebelumnya. Ini adalah tragedi baru bagi negara dan rakyat kami. Setiap hari kami membayar harga atas petualangan milisi Houthi," ujarnya di platform X. 

Seperti diketahui, serangan drone dan rudal Houthi ke Laut Merah telah memaksa perusahaan pelayaran untuk mengalihkan kapalnya ke rute yang lebih panjang dengan melalui Afrika bagian Selatan. 

Perubahan rute tersebut berimbas mengganggu perdagangan global dengan terhambatnya pengiriman dan membuat biaya kirim menjadi lebih tinggi.

Houthi yang bersekutu dengan Iran, yang menguasai bagian Utara Yaman dan pusat-pusat lainnya, mengatakan bahwa serangannya ke kapal-kapal di Laut Merah adalah bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.

Sejauh ini, serangan Houthi telah memicu serangkaian serangan terhadap posisi mereka oleh AS dan Inggris, dan telah menyebabkan angkatan laut lain mengirim kapal ke wilayah tersebut untuk mencoba melindungi jalur perdagangan penting tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hesti Puji Lestari
Terkini