OPEC+ Lanjut Pangkas Produksi, Saham Minyak Kompak Naik

Bisnis.com,04 Mar 2024, 10:28 WIB
Penulis: Artha Adventy
Karyawan melintasi layar monitor perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham-saham emiten minyak kompak bergerak naik pada perdagangan hari ini, Senin (4/3/2024) menyusul kabar rencana pemangkasan produksi minyak oleh OPEC+. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pukul 09.50 WIB, dari 14 saham minyak yang tercatat sebanyak 8 saham terpantau naik, 1 saham turun dan 5 saham stagnan. 

Saham minyak yang terpantau naik paling besar adalah PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA). Emiten milik Suami Puan Maharani ini terpantau naik 4,43% ke posisi Rp1.415 per saham. Kenaikan saham juga dirasakan oleh PT Radiant Utama Interinsco Tbk. (RUIS) yang naik 3,14% ke level Rp195 per saham. 

Selanjutnya saham PT Perdana Karya Perkasa Tbk. (PKPK) yang naik ke level Rp352 atau menguat sebesar 2,33% disusul saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk. (APEX) yang naik ke Rp170 per saham atau menguat 1,80%. 

Kemudian saham PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) menguat sebesar 1,29% ke level Rp157 per saham menyusul saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dengan penguatan sebesar 1,10% ke posisi Rp1.380 per saham. 

Penguatan juga diikuti oleh saham PT Essa Industries Indonesia Tbk. (ESSA) dan PT Elnusa Tbk. (ELSA) dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,04% dan 0,98%. ESSA naik ke posisi Rp515 per saham dan ELSA di level Rp388 per saham. 

Satu-satunya saham yang melemah adalah PT Sigma Energy Compressindo Tbk. (SICO) dengan penurunan sebesar 1,98% ke posisi Rp99 per saham. Sementara itu saham yang stagnan adalah AKRA, WOWS, ARTI, MTFN, dan SURE. 

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, rencana OPEC+ untuk mempertahankan pemotongan produksi minyak mentah akan dilanjutkan dengan tujuan menghindari kelebihan pasokan di pasar global dan untuk mendongkrak harga minyak. 

Langkah ini diharapkan dapat mengimbangi fluktuasi musiman dalam konsumsi bahan bakar dunia serta peningkatan produksi dari beberapa pesaing OPEC+, termasuk produksi shale oil dari AS. 

Pemotongan produksi sekitar 2 juta barel per hari dijadwalkan akan diterapkan hingga akhir Juni 2024, dengan Arab Saudi memberikan kontribusi sekitar separuh dari jumlah pemotongan yang dijanjikan. 

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg pukul 10.00 WIB, dua jenis minyak mentah kompak bergerak naik. minyak jenis WTI terpantau menguat 0,03% ke posisi US$79,99 per barel sementara minyak Brent naik 0,17% ke level US$83,69 per barel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini