Live: IHSG Maret 2024, Sentimen Hasil Pilpres 2024 hingga THR Dividen

Bisnis.com,04 Mar 2024, 21:37 WIB
Penulis: Artha Adventy & Rizqi Rajendra
IHSG Maret 2024 dipengaruhi sentimen keputusan dividen bank jumbo, hasil real count Pilpres 2024, kebijakan The Fed, hingga Ramadan dan Lebaran. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) pada bulan Maret 2024 berpeluang menguat seiring dengan deretan bank jumbo yang bersiap membagikan dividen. Selain itu, investor juga memantau hasil real count Pilpres 2024, dan sentimen kebijakan The Fed.

IHSG turun 0,17% atau 12,52 poin menjadi 7.316,11 pada Kamis (29/2/2024). Secara year-to-date (ytd) IHSG masih naik tipis 0,60%. Menurut data Bursa Efek Indonesia, sepanjang 2024 hingga perdagangan Kamis (29/2/2024), net buy investor asing mencapai Rp18,43 triliun.

Di posisi pertama saham incaran investor asing sepanjang tahun 2024 adalah saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai beli bersih Rp4,9 triliun. Saham dengan kapitalisasi pasar terbesar ini naik 5,05% atau 475 poin ke posisi Rp9.875 per saham.

Posisi kedua dihuni oleh saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan nilai beli bersih Rp3,7 triliun. Saham bank BUMN ini berhasil naik 6,99% atau 400 poin ke posisi Rp6.125 per sahamnya.

Di posisi selanjutnya ada saham bank BUMN lainnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan nilai beli bersih Rp3,5 triliun. Saham BMRI naik 15,70% atau 950 poin ke posisi Rp7.000 per saham.

Posisi selanjutnya dihuni oleh BUMN telekomunikasi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan nilai beli bersih Rp2,2 triliun. Saham 'raja' operator telekomunikasi di Indonesia ini naik 1,27% atau 50 poin ke posisi Rp4.000 per saham.

Posisi kelima saham incaran investor asing sepanjang 2024 adalah saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan nilai beli bersih gabungan Rp1,3 triliun. Saham BBNI naik 11,63% atau 625 poin ke posisi Rp6.000 per sahamnya.

Daftar 10 Saham Favorit Asing Sepanjang 2024*

  1. PT Bank Central Asia Tbk. (Rp 4,9 triliun)
  2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (Rp3,7 triliun)
  3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Rp3,5 triliun)
  4. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Rp2,2 triliun)
  5. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (Rp1,3 triliun)
  6. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (Rp693,0 miliar)
  7. PT MD Pictures Tbk. (Rp643,8 miliar)
  8. PT Amman Mineral Internasional Tbk. (Rp513,2 miliar)
  9. PT Adaro Energy Internasional Tbk. (Rp329,7 miliar)
  10. PT Buana Lintas Lautan Tbk. (Rp317,7 miliar)

*per Kamis (29/2/2024)

Sentimen Dividen

Laju IHSG pada Maret 2024 juga dipengaruhi sentimen dividen. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) telah memutuskan untuk memanfaatkan 80% laba tahun buku 2023 atau sebesar Rp48,1 triliun untuk dividen tunai.

Selanjutnya, PT Bank Mega Tbk. (MEGA) juga memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp2,45 trilliun atau 70% dari laba bersih tahun buku 2023 senilai Rp3,51 triliun. Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) atau BCA dijadwalkan akan menggelar RUPST bulan ini pada Kamis, 14 Maret 2024.

"Kami melihat pada bulan Maret 2024 ini ada potensi IHSG untuk menguat, mengingat pada bulan Maret juga adanya pembagian dividen, terlebih pada sektor perbankan yang akan melakukan RUPS pada bulan ini," ujar Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis Setyo Wibowo kepada Bisnis, Jumat (1/3/2024).

Di lain sisi, menurutnya mobilitas masyarakat yang meningkat pada bulan puasa Ramadan bisa mempengaruhi saham-saham yang terkait seperti pada saham sektor konsumer, ritel, dan infrastruktur tol seperti Jasa Marga (JSMR).

"Sentimen dari sisi domestik lebih ke pembagian dividen dan juga memperhatikan data-data ekonomi RI yang rilis. Sedangkan dari sisi global pelaku pasar masih berfokus pada geopolitik yang masih memanas seperti di Timur Tengah dan sanksi AS terhadap Rusia," katanya.

Selain itu, beberapa faktor global yang berisiko akan berdampak ke IHSG yaitu adanya inflasi AS dan proyeksi suku bunga The Fed, serta masih melambatnya aktivitas ekonomi di China yang menjadi perhatian pelaku pasar.

Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project, William Hartanto menambahkan, proyeksi IHSG bulan Maret 2024 berpeluang menguat, namun ada potensi tekanan jual sekitar dua pekan karena aksi profit taking

"Untuk support IHSG berada 7.254, dan resistance pada 7.403 atau all time high," ujar William.

Efek Ramadan dan Pemilu 2024

Pergerakan IHSG diprediksi masih akan melanjutkan penguatan pada kuartal II/2024 ditopang oleh momentum Ramadan penetapan hasil real count Pemilu 2024

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan secara historis dalam 15 tahun terakhir, IHSG berada di teritori positif saat periode Maret-April. IHSG tahun ini juga akan semakin terapresiasi dengan adanya momentum lebaran. 

“Memang IHSG ini cenderung menguat, jadi nanti kalau misalkan kita menghadapi bulan suci Ramadan maupun juga periode lebaran, IHSG bisa terapresiasi,” kata Nafan kepada Bisnis.

Sentimen positif datang dari adanya peningkatan daya beli masyarakat yang berhubungan dengan momentum tersebut. Nafan menjelaskan pula, kinerja GDP Indonesia juga cenderung lebih besar pada kuartal II dibandingkan dengan kuartal I. Kemudian, inflasi Indonesia juga disebut masih stabil meski diprediksi akan naik di rentang 2,5% plus minus 1%. 

Selain itu, KPU yang akan menetapkan pemenang dari real count pada 20 Maret mendatang juga akan menjadi sentimen positif. Hal tersebut akan membuat kepastian bagi para pelaku pasar. 

Nafan menyebutkan ekspektasi pasar soal kebijakan suku bunga The Fed juga akan mendorong IHSG di posisi hijau. Potensi penurunan suku bunga pada semester II/2024 masih terbuka lebar. 

Sepanjang kuartal II/2024, sektor yang menarik untuk dicermati adalah finansial, konsumer siklikal dan non siklikal, energi, transportasi, healthcare, dan industrial. Sementara sektor yang dihindari adalah teknologi dan basic materials. (Fasya Kalak Muhammad)

Simak pergerakan IHSG, top gainers, top losers, hingga saham favorit investor asing sepanjang Maret 2023.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

21:37 wib
IHSG ditutup turun Senin (4/3/2024)

IHSG ditutup turun 0,48% atau 35,15 poin menjadi 7.276,74 pada perdagangan Senin (4/3/2024). IHSG bergerak pada kisaran 7.259–7.328 sepanjang hari ini.

Tercatat 196 saham menguat, 321 saham melemah, dan 254 saham lainnya mengalami stagnan. Kapitalisasi pasar mencapai Rp11.690 triliun.

Investor asing hari ini cenderung menjual saham dengan net sell Rp371,11 miliar. Sepanjang 2024, net buy investor asing menjadi Rp17,67 triliun.

5 Saham Top Gainers

  • NICE 23,49%
  • BWPT 17,31%
  • ARII 15,27%
  • ACRO 14,42%
  • JARR 14,39%

5 Saham Top Losers

  • SAPX (-20,34%)
  • SURI (-15,72%)
  • ALII (-15,69%)
  • LINK (-14,00%)
  • KICI (-13,33%)

5 Saham Net Buy Investor Asing

  • ADRO (Rp83,0 miliar)
  • TLKM (Rp76,5 miliar)
  • ISAT (Rp37,3 miliar)
  • MEDC (Rp21,5 miliar)
  • BRIS (Rp13,6 miliar)

5 Saham Net Sell Investor Asing

  • BBCA (Rp139,3 miliar)
  • BBRI (Rp96,6 miliar)
  • BMRI (Rp32,3 miliar)
  • ASII (Rp27,8 miliar)
  • AKRA (Rp22,5 miliar)
20:41 wib
IHSG ditutup turun Jumat (1/3/2024)

IHSG ditutup turun 0,06% atau 4,20 poin menjadi 7.311,90 pada perdagangan Jumat (1/3/2024). IHSG bergerak pada kisaran 7.269–7.331 sepanjang hari ini.

Tercatat 231 saham menguat, 285 saham melemah, dan 242 saham lainnya mengalami stagnan. Kapitalisasi pasar mencapai Rp11.739 triliun.

Investor asing hari ini cenderung menjual saham dengan net sell Rp388,40 miliar. Sepanjang 2024, net buy investor asing menjadi Rp18,05 triliun.

5 Saham Top Gainers

  • ARII 24,76%
  • MUTU 19,77%
  • VISI 17,86%
  • LINK 15,74%
  • GOLD 11,11%

5 Saham Top Losers

  • ALII (-24,44%)
  • VKTR (-15,25%)
  • SOTS (-14,73%)
  • GRPH (-8,77%)
  • FIRE (-8,74%)

5 Saham Net Buy Investor Asing

  • BMRI (Rp71,1 miliar)
  • ADRO (Rp35,4 miliar)
  • BRPT (Rp23,8 miliar)
  • MEDC (Rp20,4 miliar)
  • BREN (Rp20,2 miliar)

5 Saham Net Sell Investor Asing

  • BBCA (Rp190,4 miliar)
  • BBRI (Rp63,7 miliar)
  • BBNI (Rp51,6 miliar)
  • EXCL (Rp46,4 miliar)
  • MDKA (Rp38,4 miliar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini