Bisnis.com, JAKARTA -- Investor saat ini sedang menanti pengumuman dividen emiten bank BUMN. Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah mengumumkan besaran dividen pada minggu lalu dan bank-bank BUMN lain akan menyusul.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) hari ini bakal melaksanakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), tepatnya pada Senin, 4 Maret 2024 pukul 14.00 WIB.
Adapun, jadwal RUPST bakal dilanjutkan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI)
Dalam agenda RUPST tersebut, memang terdapat sejumlah mata acara seperti pembahasan mengenai pemanfaatan laba, termasuk untuk dividen yang dinanti para pemegang saham.
Lantas, seperti apa besaran dividen yang dibagikan oleh emiten bank BUMN pada periode sebelumnya? Simak ulasan di bawah ini!
BRI
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) menjadi bank pelat merah pertama yang membagikan dividen pada pemegang sahamnya. Perlu diketahui bahwa BRI telah memutuskan untuk memanfaatkan 80% laba tahun buku 2023 atau sebesar Rp48,1 triliun untuk dividen tunai.
Nilai dividen tunai itu terdiri dari dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp12,67 triliun yang telah dibagikan BRI kepada pemegang saham pada awal tahun ini. Kemudian sisanya akan dibagikan BRI sebanyak Rp35,43 triliun.
Adapun, nilai dividen per saham dari BRI mencapai Rp319 per saham mengacu jumlah saham yang beredar sebanyak 151,55 miliar lembar. Sebanyak Rp84 per saham telah ditebar dalam tebaran dividen interim. Lalu, sisanya menjadi Rp235 per saham.
"Atas pencapaian kinerja, dalam RUPST telah menyetujui penggunaan laba pengkonsolidasian yang diatribusikan pemilik 80% sebagai dividen atau sekurang Rp48,1 triliun," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers pada Jumat (1/3/2024).
Meski rasio dividen terhadap laba menurun, yaitu dari 85% pada tahun buku 2022 menjadi 80%, dari sisi nilai terdapat kenaikan. BRI pada tahun lalu membagikan dividen tunai senilai Rp43,5 triliun dari total laba bersih 2022.
Apabila ditarik dalam lima tahun terakhir, tebaran dividen BRI terus mencatatkan peningkatan rasio. Dibandingkan dengan rasio dividen pada 2018, yakni sebesar 49%, maka terjadi peningkatan rasio tebaran dividen 36 basis poin (bps) di BRI hingga mencapai 85% pada tahun buku 2022.
Secara beruntun untuk tahun buku 2018, 2019, 2020, dan 2021 rasio dividen BRI mencapai masing-masing 49%, 60%, 65,5%, dan 85%.
BNI
Perseroan akan menggelar RUPST pada hari ini, Senin 4 Maret 2024 pukul 14.00 WIB di Ballroom - Menara BNI Lantai 6 Jalan Pejompongan Raya No. 7 Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
“Tanggal daftar pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPST atau recording date telah berakhir pada 6 Februari 2024,” tulis manajemen BNI.
Melansir dari Ciptadana Sekuritas, BNI membuka ruang untuk rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi yaitu sebesar 50% dibandingkan dividend payout ratio historisnya sebesar 20%-30%. Hal ini dimungkinkan karena CAR berada pada level yang sehat yaitu 19% pada kuartal II/2023.
Direktur Human Capital & Compliance BNI Mucharom menyampaikan bahwa pada tahun ini, BNI masih berupaya untuk memberikan imbal hasil yang optimal bagi pemegang sahamnya.
“Tingginya rasio kecukupan permodalan juga memberikan BNI kemampuan untuk memenuhi kebutuhan ekspansi bisnis dan investasi BNI Group, serta ruang untuk pembagian dividen yang atraktif,” katanya
Adapun, secara konsolidasi BNI mencatatkan laba bersih sepanjang 2023 mencapai Rp21,11 triliun atau naik 14,2% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp18,48 triliun sepanjang 2022.
Dalam catatan Bisnis, BNI memberikan dividen rutin 25% dalam 5 tahun terakhir. Terjadi anomali pada tahun lalu, saat rekor baru laba tercapai perusahaan memberikan dividen sebesar 40%.
Besaran dividen 2022 yang dibagikan pada 2023 ini berbanding dengan rasio tahun sebelumnya sebesar 24%. Artinya, dengan rentang ini, dividen BNI berkisar Rp5 triliun sampai dengan Rp8,3 triliun.
BTN
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPST) pada Rabu, 6 Maret 2024 pukul 14.00 WIB di Menara Bank BTN Jalan Gajah Mada Nomor 1 Jakarta.
Manajemen perseroan menyebut pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat adalah pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada Senin, 12 Februari 2024 sampai dengan pukul 16.15 WIB
Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengungkapkan perusahaan berpotensi untuk mempertahankan rasio pembagian dividen sebesar 20% dari laba bersih kepada para investor.
“[Berdasarkan] rencana bisnis bank, [rasio dividen] kami 20% mungkin enggak jauh dari itu,” ujarnya singkat pada awak media, Minggu (3/3/2024)
Sebagaimana diketahui, BTN membukukan laba bersih Rp3,5 triliun sepanjang 2023 atau naik 14,97% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Artinya, dengan asumsi rasio dividen BTN di level 20%, maka nilai dividen yang dibagikan BTN untuk tahun buku 2023 bisa mencapai Rp700 miliar.
Mengacu catatan Bisnis, BTN membagi dividen tahun buku 2022 sebesar Rp609 miliar atau sebesar 20% dari total perolehan laba 2022. Besaran pembagian dividen per saham ditetapkan sebesar Rp43,39, meningkat dibandingkan dengan besaran dividend per share (DPS) tahun buku 2021 sebesar Rp22,43.
Adapun, pada tahun buku 2021 BBTN menetapkan nilai dividen tunai sebesar Rp237,62 miliar. Jumlah tersebut mencapai 10% dari total bersih BBTN saat itu sebesar Rp2,37 triliun.
Bank Mandiri
Bank Mandiri telah mengundang pemegang sahamnya dalam gelaran RUPST pada Kamis, 7 Maret 2023 pukul 14.00 WIB di Auditorium Plaza Mandiri Lt. 3 Plaza Mandiri, Jakarta.
Tanggal daftar pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPST atau recording date telah berakhir pada 12 Februari 2024.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan terkait dividend payout ratio tahun buku 2023 bakal menjadi kewenangan pemegang saham mayoritas.
“Namun, sejak empat tahun terakhir, BMRI membagikan dividend payout ratio sebesar 60% dari laba,” ujarnya pada Bisnis, Senin (15/1/2024).
Berkaca pada tahun lalu, Bank Mandiri menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp24,7 triliun atau 60% dari total laba bersih perseroan tahun buku 2022. Investor mendapatkan pembagian keuntungan senilai Rp529,34 per saham.
Apabila ditarik lima tahun ke belakang, BMRI menerapkan rasio dividen yang relatif tidak berubah di angka 60%. Adapun, BMRI meraup laba bersih sebesar Rp55,06 triliun pada 2023, naik 33,73% secara tahunan (year on year/yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel