Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) memutuskan untuk menebar 50% dari total laba bersih tahun 2023 atau senilai Rp10,45 triliun sebagai dividen tunai.
RUPST BNI digelar di Ballroom Menara BNI Lt. 6 Jl. Pejompongan Raya No. 7 Bendungan Hilir Jakarta Pusat, Senin (4/3/2024). Total ada enam mata acara yang dibahas dalam RUPST.
Sebagaimana diketahui, BBNI sepanjang tahun lalu mencetak laba konsolidasi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp20,9 triliun. Jumlah ini meningkat 14,2% dibandingkan dengan perolehan tahun 2022.
Menyusul raihan tersebut, sumber Bisnis menyebutkan bahwa RUPST telah menyetujui untuk memberikan 50% dari laba bersih 2023 atau sebesar Rp10,45 triliun sebagai dividen tunai. Adapun, sebanyak Rp6,27 triliun akan mengalir ke kas negara.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Direktur Human Capital & Compliance BNI Mucharom sebelumnya menyampaikan bahwa pada tahun ini, BNI masih berupaya untuk memberikan imbal hasil yang optimal bagi pemegang sahamnya.
“Tingginya rasio kecukupan permodalan juga memberikan BNI kemampuan untuk memenuhi kebutuhan ekspansi bisnis dan investasi BNI Group, serta ruang untuk pembagian dividen yang atraktif,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Sementara itu, riset Ciptadana Sekuritas menyebutkan BNI membuka ruang untuk menetapkan rasio pembayaran dividen 50% dari total laba bersih, Rasio ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan historis dividend payout ratio historisnya di kisaran 20%-30%.
Mirae Asset Sekuritas juga menyebutkan bahwa terlepas dari peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengatur terkait dengan pembagian dividen, estimasi imbal hasil dari BBNI akan berangkat dari rasio kecukupan modal di atas 20%.
“Berdasarkan estimasi konsensus pendapatan, BBNI mungkin menawarkan yield 5,9%," tulis Analis Handiman Soetoyo dan Abyan Yuntoharjo dalam risetnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel