Penampakan Calon Bendungan Raksasa di Karawang-Bekasi, Telan Dana Rp9,2 Triliun

Bisnis.com,05 Mar 2024, 15:31 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Ilustrasi proyek Bendungan Cibeet-Cijurey di Jawa Barat - Dok. Kementerian PUPR.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun Bendungan Cibeet dan Cijurey di Jawa Barat yang menelan anggaran jumbo senilai Rp9,2 triliun.

Dalam laporannya, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa dua bendungan anyar tersebut dibangun dalam rangka mengurangi titik rawan banjir di wilayah Kabupaten Karawang dan Bekasi, Jawa Barat.

"Dua bendungan ini dibangun untuk pengendalian banjir di hilir Sungai Citarum, seperti di Muara Gembong, Bekasi dan Karawang. Kami berharap masyarakat bisa mendukung pembangunan kedua bendungan ini, yang nantinya juga akan diikuti dengan pembangunan sejumlah tanggul di hilirnya," kata Basuki dalam keterangan resmi, dikutip Senin (4/3/2024).

Kedua bendungan tersebut nantinya akan dibangun di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Di mana, proses pembangunannya telah dimulai sejak September 2023.

Berikut profil Bendungan Cibeet dan Cijurey:

1. Bendungan Cibeet

Mengacu pada dokumentasi milik Kementerian PUPR, pembangunan Bendungan Cibeet telah dimulai sejak September 2023. Utamanya, bendungan ini akan berfungsi sebagai pengendali banjir di hilir Sungai Citarum.

Bendungan ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp5,5 triliun yang terbagi ke dalam 3 paket pengerjaan. Perinciannya, Paket I dikerjakan oleh penyedia jasa PT Nindya Karya - PT Adhi Karya - PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) meliputi pekerjaan urugan kiri bendungan utama dan bangunan pengelak.

Paket II dikerjakan oleh kontraktor PT PP - PT Marfri Jaya Abadi - PT Daya Mulia Turangga (KSO) meliputi pekerjaan bendungan utama (kanan), bangunan fasilitas umum, dan jalan akses. Serta Paket III dikerjakan PT Waskita Karya - PT Bumi Karsa - PT KPR (KSO) meliputi bendungan utama (tengah), bangunan pelimpah, dan pengambil.

Bendungan yang dibangun di Kecamatan Cariu tersebut dalam laporannya akan memiliki luas genangan sebesar 735,61 hektare (ha) yang akan menampung volume efektif sebesar 22,53 juta meter kubik (m3).

Adapun, volume tampung mati Bendungan Cibeet sebesar 28,75 juta m3 dan volume tampung total sebesar 97,53 juta m3.

Tak hanya bermanfaat untuk mereduksi banjir, Bendungan Cibeet nantinya juga dapat dimanfaatkan untuk mengairi irigasi baru seluas 1.000 ha dan sawah eksisting seluas 1.037 ha, serta menyuplai 5.000 ha lahan irigasi di Saluran Tarum.

2. Bendungan Cijurey

Tak jauh berbeda dengan Bendungan Cibeet, konstruksi Bendungan Cijurey juga telah dimulai pada September 2023 dengan total nilai kontrak sebesar Rp3,7 triliun.

Konstruksi Bendungan Cijurey juga terbagi dalam 3 paket pengerjaan yang meliputi, Paket I oleh PT Brantas Abripraya - PT Minarta-PT Raya (KSO) mencakup bendungan utama, bangunan fasilitas pendukung, dan pekerjaan mekanikal elektrikal.

Kemudian Paket II oleh kontraktor PT Hutama Karya - PT Sacna (KSO) meliputi pekerjaan bendungan utama, jalan akses, dan bangunan pengendali sedimen.

Terakhir, Paket III dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya - PT Jaya Konstruksi (KSO) meliputi bangunan pelimpah, jalan akses, hidro mekanikal elektrikal, dan fasilitas penunjang. Rencananya, Bendungan Cijurey bakal memiliki volume tampung efektif sebesar 9,76 juta m3.

Bendungan yang secara administratif terletak di Kecamatan Sukamakmur, Cariu, dan Tanjungsari ini diproyeksikan dapat mereduksi banjir dari hulu Sungai Cihoe sebesar 59,33% dan dimanfaatkan untuk mengairi irigasi seluas 561 ha.

Selain itu, untuk menghasilkan air baku sebesar 0,71 m3/detik dan PLTA sebesar 2x0,5 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini