Kata OJK Jabar Soal Risiko Bank Jika Jor-joran Salurkan Modal di Sektor Pangan

Bisnis.com,05 Mar 2024, 21:07 WIB
Penulis: Dea Andriyawan
Petani memanen padi disawah garapannya di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/4/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, BANDUNG — Mitigasi risiko untuk penyaluran kredit bagi sektor usaha produksi pangan dinilai perlu ditingkatkan untuk memperbesar alokasi kredit di sektor tersebut.

Kepala OJK Jawa Barat Imansyah menilai perlu adanya asesmen risiko kredit di sektor produksi pangan untuk melihat sejauh mana sektor tersebut meniminalisasi risiko gagal kredit.

“Kredit perbankan itu kan basisnya dana pihak ketiga [DPK] ya, bank juga harus mengembalikan dana pihak ketiganya kepada masyarakat, jadi idenya bagus kredit terhadap pangan, tapi pastikan risikonya juga dimitigasi dengan baik,” ungkap Imansyah kepada Bisnis, di Kota Bandung, Selasa (5/3/2024).

Jika perbankan gegabah dalam menyalurkan kredit tanpa memerhatikan manajemen risiko, ia menilai nantinya bank tersebut malah akan kesulitan mengembalikan DPK.

“Jadi kalau secara akumulasi kerugiannya besar kita minta pemegang sahamnya untuk tambah modal, kalau tidak cari investor baru supaya bank nya tetap sustein,” jelasnya.

Untuk itu ia mengakui memang perlu adanya assesment risiko kredit untuk bisa bicara bagaimana tingkat risiko bisnis di sektor produksi pangan.

“Sehingga nanti kelohatan kalau risikonya besar ya mungkin sindikasi aja, jangan individual banknya, kalau individual risikonya semua di bank kembali, tapi kalo sindikasi bisa dibagi,” jelasnya.

“Memang manajemen risiko itu udah lama sebenarnya, tapi kalau sampai berapa sih tingkat default nya pangan itu kita belum punya datanya, itu yang perlu sebenarnya, recover-nya berapa besar,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini