Jokowi dan PM Australia Lakukan Pertemuan Bilateral, Bahas Empat Poin Ini

Bisnis.com,06 Mar 2024, 07:51 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Jokowi dan PM Australia Lakukan Pertemuan Bilateral, Bahas Empat Poin Ini. Saat Presiden RI Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-3 Asean-Australia bersama Perdana Menteri (PM) Australia Albanese di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan pada Kamis (7/9/2023). Media Center KTT Asean 2023

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan empat poin utama dalam rangka meningkatkan hubungan diplomatik yang telah berlangsung selama 75 tahun antara Indonesia-Australia. 

Hal ini disampaikan olehnya saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese, di Melbourne Convention and Exhibition Centre (MCEC), Melbourne, Australia, pada Selasa (5/3/2024).

Pertemuan antara kedua tokoh Negara ini menggarisbawahi komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama strategis di kawasan Indo-Pasifik.

“Australia adalah mitra strategis Indonesia dan Asean di kawasan Indo-Pasifik, kawasan tempat kita berbagi masa depan serta tanggung jawab bersama menjaga stabilitas,” ujarnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, dikutip Rabu (6/3/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Negara menekankan empat poin utama untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Australia.

Pertama, Jokowi menyambut baik perkembangan kerja sama kedua negara, termasuk penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang Kolaborasi Kendaraan Listrik.

Dia berharap MoU dapat segera diimplementasikan melalui pembentukan joint steering committee dan penyusunan work plan. Khusus terkait nikel, orang nomor satu di Indonesia itu juga mendorong kedua negara dapat lebih mengedepankan kolaborasi daripada berkompetisi.

Presiden Ke-7 RI itu juga menekankan pentingnya kerja sama di sektor jasa keuangan dan mengumumkan rencana pembukaan kantor perwakilan Bank Negara Indonesia (BNI) di Sydney.

Selain itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyambut baik penandatanganan MoU antara Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan National Capital Authority pada Februari lalu.

“Saya juga ingin kembali mengundang sektor swasta Australia untuk turut serta membangun IKN,” imbuhnya.

Kedua, Presiden asal Surakarta itu pun menyoroti pentingnya perluasan akses pasar untuk menciptakan perdagangan yang lebih berimbang. Jokowi juga menyambut baik izin impor daging dan ternak sapi dari Australia.

“Selain itu kerja sama bidang biosecurity untuk produk-produk Indonesia utamanya buah-buahan dan perikanan perlu terus didorong, utamanya terkait aspek inspeksi dan karantina,” tuturnya.

Ketiga, dalam hal hubungan antarmasyarakat, Mantan Wali Kota Solo itu menyatakan kegembiraannya atas popularitas Indonesia sebagai tujuan bagi pelajar Australia dalam skema New Colombo Plan.

Alhasil, Jokowi mengundang lebih banyak pemuda Australia untuk berkunjung dan belajar di Indonesia, termasuk budaya dan bahasa Indonesia.

Keempat, dia mengucapkan terima kasih atas dukungan Australia selama keketuaan Indonesia di Asean tahun lalu. Jokowi berharap kerja sama dan implementasi proyek infrastruktur serta energi akan terus berlanjut, serta menyambut baik peluncuran Strategi Ekonomi Asia Tenggara 2040.

“Semoga ini dapat terus memperkuat Integrasi ekonomi Australia dengan ASEAN melalui perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan,” katanya.

Sebagai penutup, Presiden yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Oktober 2024 mendatang itu pun mengundang PM Albanese untuk menghadiri World Water Forum ke-10 di Bali. Forum itu akan membahas isu-isu air dan sanitasi global di tengah perubahan iklim yang kian meningkat.

"Kehadiran Yang Mulia penting untuk dorong aksi nyata di tengah dampak perubahan iklim dunia yang semakin kita rasakan," pungkas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianus Doni Tolok
Terkini