Bisnis.com, BADUNG — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan buka suara terkait aset yang menurun pada Januari 2024.
Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset BPJS Kesehatan per Januari 2024 tercatat Rp106,20 triliun atau menurun dibandingkan posisi Januari 2023 sebesar Rp114,43 triliun. Angkanya turun 7,19% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan bahwa penurunan aset BPJS Kesehatan seiring kepercayaan masyarakat yang menggunakan BPJS naik.
“Aset turun karena kepercayaan masyarakat untuk menggunakan BPJS meningkat tajam, selain tarif dan kapitasi kita naikkan,” kata Ghufron kepada Bisnis, Selasa (5/3/2024) malam.
Lebih lanjut, Ghufron menjelaskan bahwa penurunan aset BPJS Kesehatan yang ditampilkan sebesar Rp106,20 triliun tersebut merupakan penjumlahan aset BPJS Kesehatan (aset badan) sebesar Rp13,1 triliun dan Dana Jaminan Sosial Kesehatan atau DJS (aset program) sebesar Rp93,1 triliun.
“Kedua aset tersebut tidak dapat dijumlahkan karena merupakan aset yang terpisah dan laporan keuangannya disusun tersendiri,” tambahnya.
Ghufron menuturkan bahwa khusus aset DJS bulan Januari 2024 apabila dibandingkan dengan Januari 2023 mengalami penurunan sebesar 7,20%. “Hal ini dikarenakan percepatan pengajuan klaim dari fasilitas kesehatan yang bekerja sama, yang berdampak pada penurunan pembentukan cadangan klaim di Januari 2024,” tambahnya.
Ghufron menambahkan bahwa pada 2023, tambahan pengeluaran BPJS Kesehatan kurang lebih mencapai Rp45 triliun.
Pada Januari 2024, Ghufron menyampaikan bahwa untuk portofolio investasi DJS adalah sebesar Rp83,84 triliun, dengan imbal hasil sebesar Rp487,32 miliar. Sementara, portofolio akhir tahun 2024 diproyeksikan sebesar Rp69,08 triliun dengan proyeksi imbal hasil sebesar Rp4,47 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel