Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah terus menggenjot kebijakan hilirisasi di industri pengolahan. Kebijakan ini bahkan diramal akan semakin 'ngegas' seiring pergantian pemerintahan.
Seiring dengan itu, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia (Perseroan) Tbk. (BBNI) memproyeksikan kinerja kredit smelter akan moncer pada tahun ini.
Direktur Risk Management BNI David Pirzada mengatakan BNI memiliki portofolio kredit ke smelter nikel sebagai upaya mendorong kebijakan hilirisasi. "Smelter nikel kan itu untuk hilirisasi, jadi itu tetap kita biayai. Kita juga melihat bahwa ke depan itu kan smelter nikel memang dibutuhkan," katanya dalam acara Launching Panduan Climate Risk Management & Scenario Analysis (CRMS) pada Senin (5/3/2024) di Jakarta.