Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) menawarkan produk simpanan dengan suku bunga tinggi mencapai 9% per tahun, hal ini dilakukan guna menarik lebih banyak nasabah.
Sebagaimana diketahui, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menetapkan tingkat bunga penjaminan rupiah di bank umum sebesar 4,25% yang berlaku sejak 1 Februari 2024 hingga 31 Mei 2024. Itu artinya, bunga tinggi yang ditawarkan Bank Amar tidak dijamin oleh LPS
Senior Vice President of Finance Amar Bank David Wirawan menyebut penawaran bunga yang tinggi menjadi salah satu cara menggaet nasabah yang memiliki kebiasaan menabung dan cenderung menyimpan dana dalam waktu yang panjang
“Jadi, kita memang fokus membantu orang yang mau menabung. Artinya, yuk kalian nabung ke kita sampai dengan 3 tahun, bunganya adalah 9% per tahun. Karena, kalau hanya menabung 1 bulan, maka bunganya lebih kecil,” ujarnya dalam Outlook Perbankan Digital 2024, Rabu (6/3/2024)
Meski begitu, David menyebut perseroan tetap transparan kepada nasabah dan memberitahukan informasi tidak dijaminnya bunga simpanan itu melalui berbagai kanal, salah satunya lewat kantor cabang.
Bahkan, dia menyebut dalam dokumen term and condition (T&C) Bank Amar secara jelas menyampaikan kepada nasabah bahwa tingkat bunga yang ditawarkan perseroan tidak dijamin oleh LPS
“Saya rasa dari sisi LPS juga aktif memberitahu hal tersebut. Jadi, saya rasa seharusnya tiap nasabah tahu risikonya,” ucap David.
Melansir dari situs resmi perusahaan, Bank Amar menawarkan rate berupa suku bunga deposito, di mana untuk tenor satu bulan bunga yang ditawarkan mencapai 5,75% per tahun. Lalu untuk periode tiga bulan mencapai 6% per tahun.
Selanjutnya, pada 6 bulan Bank Amar menawarkan bunga hingga 6,25%, sementara itu 12 bulan sebesar 7%. Kemudian, untuk tenor 18 bulan perseroan menawarkan 7,5%.
Lebih lanjut, apabila nasabah menyimpan dananya selama 24 bulan, maka Bank Amar menawarkan bungga hingga 8% per tahun. Sedangkan, untuk tenor 36 bulan mencapai 9% per tahun.
Adapun, di tengah penawaran suku bunga simpanan yang tinggi, Bank Amar sendiri tetap berupaya menjaga profitabilitasnya dan tidak berfokus pada perang promo layaknya bank digital lain.
Tahun ini, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan signifikan sektor perbankan digital akan tetap sejalan dengan peningkatan konsumsi masyarakat dan tren digitalisasi.
“Tahun 2024 akan menandai peningkatan adopsi layanan digital dan perluasan kemitraan strategis untuk mendorong inovasi serta jangkauan layanan yang lebih luas,” ujarnya.
Selain itu, Amar Bank juga melakukan pendekatan yang berfokus pada inovasi terkini yang disebut Collaborative Embedded Banking and Finance. Dengan inovasi ini, berbagai pemain non-perbankan dapat menyematkan layanan perbankan digital ke dalam platform ekosistem digital Bank Amar.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Ekonomi Digital CELIOS Nailul Huda menyebut tahun ini tren bunga tinggi yang ditawarkan bank digital masih akan berlangsung.
Baginya, ini lantaran adanya tren perebutan dana di pasar makin ketat karena bank juga harus bersaing dengan surat utang negara (SUN) yang bunganya tinggi di tengah suku bunga acuan yang masih berada di level 6%
“Kalau ada satu bank digital menawarkan bunga tinggi. ya sebenarnya itu bagus untuk perbankan meningkatkan DPK. Nah, bila masyarakat kita nggak tahu LPS. Itu artinya, awareness perlu dinaikkan,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel