AHY Curhat Soal Sulitnya Bergerak di Luar Koalisi Selama 9 Tahun

Bisnis.com,08 Mar 2024, 20:32 WIB
Penulis: Surya Dua Artha Simanjuntak
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (4/9/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) curhat soal dinamika menjadi oposisi selama 9 tahun 4 bulan. AHY merasa menjadi oposisi penuh tidak bisa beri kontribusi konkret karena sekadar bisa mengkritik.

Pernyataan itu AHY sampaikan ketika bersilaturahmi dengan jajaran dewan pimpinan pusat Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat pada Jumat (8/3/2024).

"Banyak sekali keterbatasan kita sebagai oposisi di luar pemerintahan. Kita hanya bisa mengimbau, kita hanya bisa mengingatkan, kita hanya bisa mengkritisi, tapi tidak bisa mengeksekusi," ujar AHY.

Dia menekankan, hanya partai politik yang berada di lembaga eksekutif yang bisa mengeksekusi kebijakan. Padahal, klaimnya, Demokrat selama ini ingin memperjuangkan kebijakan pro rakyat 

Oleh sebab itu, AHY mengaku bersyukur kini diberi kepercayaan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi menteri agraria dan tata uang (ATR). AHY sendiri resmi dilantik menjadi menteri ATR pada 21 Februari 2024.

"Jadi kalau melihat itu semuanya, melihat suka duka jatuh bangun Demokrat 9 bulan 4 bulan terakhir ini kita harus mensyukuri posisi kita hari ini," kata AHY kepada jajaran kadernya.

Meski demikian, AHY mengaku sikap politik Demokrat tidak berubah yaitu setiap yang baik dilanjutkan sementara yang belum baik diperbaiki dan sempurnakan. Meski demikian, lanjutnya, hanya perlu penyesuaian 

Dia meminta kadernya sabar apabila ada lawan politik yang nyinyir karena posisi Demokrat yang kini tidak lagi menjadi oposisi. Apalagi, menurutnya, banyak rakyat yang menitipkan harapan ke Demokrat setelah masuk ke pemerintahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Ridwan
Terkini