Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak 10 provinsi menjadi daftar teratas dengan tumpukan utang di pinjaman online (pinjol) pada Desember 2023.
Hal itu terungkap dalam data Statistik P2P Lending Periode Desember 2023 yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 7 Februari 2024.
Pada data tersebut menunjukkan provinsi Jawa Barat mencatatkan outstanding pinjol yang mencapai Rp16,59 triliun pada akhir Desember tahun lalu. Pada periode itu, Jawa Barat mencatat tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) atau kredit macet di level 3,82%.
Selanjutnya, posisi kedua ditempati wilayah DKI Jakarta dengan tumpukan outstanding pinjaman mencapai Rp11,24 triliun dengan rasio kredit macet 3,12%.
Berikutnya, OJK mencatat Jawa Timur mengisi posisi ketiga dengan outstanding pinjaman mencapai Rp7,42 triliun, atau memiliki rasio kredit macet mencapai 2,79%. Menyusul, Banten dengan outstanding pinjol mencapai Rp5,03 triliun dengan kredit macet di level 2,34%.
Lalu, provinsi Jawa Tengah menjadi urutan kelima dengan tumpukan utang di pinjol yang nilainya mencapai Rp4,64 triliun dengan kredit macet 2,74%.
Regulator kembali mencatat tumpukan pinjol tertinggi lainnya berada di wilayah luar Jawa, yaitu di Sumatra Utara dengan outstanding pinjaman mencapai Rp1,75 triliun dengan kredit macet 1,99%. Mengekor, Sulawesi Selatan outstanding pinjol Rp1,18 triliun dan kredit macet di angka 1,79% pada akhir tahun lalu.
Di urutan kedelapan adalah Sumatra Selatan dengan outstanding pinjaman mencapai Rp1,08 triliun. Pada wilayah ini, OJK mencatat kredit macetnya berada di level 2,72%.
Selanjutnya, Bali juga masuk sebagai provinsi dengan tumpukan utang mencapai Rp934,51 miliar dan kredit macet 1,78%. Serta, Lampung memiliki outstanding pinjaman senilai Rp918,18 miliar dengan kondisi TWP90 berada di level 2,60% pada Desember 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel