Bisnis.com, DENPASAR - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menargetkan Bali menjadi salah satu dari 16 daerah atau kota baru yang penyaluran pembiayaannya akan dipacu pada 2024.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menjelaskan sebagai destinasi wisata unggulan dunia, Bali merupakan wilayah yang memiliki basis nasabah besar dan terus berkembang. Karena itu, kebutuhan terhadap perbankan pun semakin besar. Untuk memaksimalkan layanan agar relevan dengan kebutuhan nasabah dan masyarakat, CIMB Niaga menggencarkan berbagai inisiatif dan kegiatan di Bali.
"Bali menjadi salah satu daerah, dari 16 daerah yang kami fokuskan dan kami utamakan. Jadi semua program baik itu pinjaman maupun DPK kami arahkan ke Bali. Pada 2024 penyaluran pembiayaan kami targetkan 8-10%, kalau DPK 10%," jelas Lani kepada media di kantor CIMB Niaga Kuta, Jumat (8/3/2024).
Di Pulau Dewata, CIMB Niaga akan fokus membidik nasabah ritel dan UMKM melalui berbagai inisiatif dan kegiatan di Bali. Misalnya pada 2023 CIMB Niaga memberikan apresiasi untuk nasabah CIMB Preferred melalui Wealth Xpo, edukasi bisnis UKM melalui program kejar mimpi lokal berdaya, kerjasama dengan perguruan tinggi, hingga meluncurkan inovasi baru kantor cabang berkonsep hybrid yaitu Digital Branch di Canggu.
Selain pembiayaan, CIMB Niaga juga menargetkan simpanan nasabah atau Dana Pihak Ketiga (DPK) bisa tumbuh hingga 10%. Upaya menarik minat warga Bali untuk menyimpan dana di CIMB dengan memperkuat digitalisasi mobile banking. Lani menjelaskan pembukaan rekening melalui mobile banking saat ini sedang menjadi trend karena diminati masyarakat terutama kalangan milenial. "Melalui berbagai kegiatan yang meningkatkan literasi dan pengalaman masyarakat dalam menggunakan produk dan layanan CIMB Niaga, kami berharap dapat memberikan inovasi yang berkualitas dan menjangkau lebih banyak nasabah di Bali,,” ujar Lani.
CIMB Niaga juga membidik layanan transaksi non tunai yang terintegrasi dengan dompet digital Alipay dan Wechat Pay yang banyak digunakan oleh wisatawan China. Lani menjelaskan CIMB Niaga yang pertama kali memfasilitasi transaksi dengan Alipay dan Wechat Pay di toko yang ada di Bali.
Pada 2023, CIMB Niaga memperoleh laba sebelum pajak konsolidasi (audited) sebesar Rp8,4 triliun, naik sebesar 27,0% year-on-year (YoY). Total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp235,9 triliun (+3,8% YoY), menunjukkan rasio current account and savings account (CASA) yang baik sebesar 63,9%. Adapun jumlah kredit/pembiayaan naik 8,5% YoY menjadi Rp213,4 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan pada bisnis Corporate Banking sebesar 11,7% YoY, diikuti Small Medium Enterprise (SME) yang naik 9,5% YoY dan Consumer Banking yang tumbuh 6,9% YoY.
Di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan Rp55,2 triliun (+17,0% YoY) dan DPK sebesar Rp44,9 triliun (+13,7% YoY) per 31 Desember 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel