Arab Saudi dan Muhammadiyah Kompak Mulai Puasa Hari Ini Senin 11 Maret 2024

Bisnis.com,11 Mar 2024, 05:59 WIB
Penulis: Hesti Puji Lestari
Umat Muslim melakukan ziarah di Gunung Al-Noor, Mekkah, Arab Saudi, Senin (4/7/2022). Umat Islam percaya Nabi Muhammad menerima kata-kata pertama dari Alquran melalui Jibril di Gua Hira yang berada di gunung tersebut. REUTERS/Mohammed Salem

Bisnis.com, JAKARTA - Arab Saudi dan Muhammadiyah kompak mulai melaksanakan puasa Ramadan pada hari ini Senin 11 Maret 2024.

Dilansir dri Arab News, Arab Saudi menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Senin 11 Maret 2024. Penetapan 1 Ramadan di Arab Saudi setelah penampakan bulan di Hawtat Sudair.

Keputusan ini ditetapkan berdasarkan penampakan yang dilakukan para astronom dari Departemen Observatorium Astronomi Universitas Majmaah di Riyadh ini menandai dimulainya bulan suci bagi umat muslim.

Peristiwa penting ini dipimpin oleh astronom terkemuka Saudi, Direktur Observatorium Astronomi, Abdullah Al-Khudairi, di Sudair.

Mahkamah Agung Saudi mengumumkan bahwa Senin, 11 Maret, akan menjadi hari pertama Ramadan.

Itu artinya, awal puasa Ramadan 2024 versi Arab Saudi sama dengan Muhammadiyah yang juga dilaksanakan mulai hari ini.

Sementara pemerintah, telah menetapkan 1 Ramadan jatuh pada tanggal 12 Maret 2024.

Ketetapan ini disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebagai hasil Sidang Isbat Awal Ramadan 1445 H.

"Berdasarkan hisab, posisi hilal di beberapa daerah di Indonesia sudah di atas ufuk dan tidak memenuhi kriteria MABIMS baru, serta ketiadaan melihat hilal, sidang isbat secara mufaakat menetapkan bahwa 1 Ramadan 1445 Hijriyah jatuh pada hari Selasa, tanggal 12 Maret 2024 masehi," ungkap Menag, Minggu (10/3/2024).

Sidang yang diikuti oleh perwakilan ormas Islam, perwakilan duta besar negara sahabat, serta jajaran Kemenag ini diawali dengan Seminar Posisi Hilal yang disampaikan anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag H. Cecep Nurwendaya, M.Si.

Dalam paparannya, Cecep mengungkapkan, secara astronomis, posisi hilal di Indonesia pada saat Maghrib di tanggal 10 Maret 2024 atau 29 Syakban 1445 H masih berada di bawah kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Indonesia Malaysia Singapura), yang ditetapkan pada 2021, sehingga kemungkinan tidak dapat teramati.

"Di seluruh wilayah Indonesia, posisi hilal pada 29 Sya'ban 1445 H sudah berada di atas ufuk. Namun demikian, masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat MABIMS," ungkap Cecep.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hesti Puji Lestari
Terkini