SIG (SMGR) Raup Laba Bersih Rp2,17 Triliun 2023, Turun 8,22% YoY

Bisnis.com,12 Mar 2024, 12:22 WIB
Penulis: Dionisio Damara Tonce
Proses muat produk Semen Indonesia untuk pengiriman di Pelabuhan Teluk Bayur./Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) atau SIG mencatatkan laba bersih senilai Rp2,17 triliun sepanjang 2023 atau turun 8,22% secara tahunan.  

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip pada Selasa (12/3/2024), Semen Indonesia membukukan pendapatan sebesar Rp38,65 triliun. Jumlah ini meningkat 6,25% dibandingkan dengan realisasi 2022 (year-on-year/YoY) yang mencapai Rp36,37 triliun. 

Pendapatan SMGR pada tahun lalu ditopang oleh penjualan kepada pihak ketiga yang berjumlah Rp38,65 triliun, sementara penjualan pada pihak berelasi berkontribusi sebesar Rp2,25 triliun.  

Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan juga ikut meningkat 10,79% YoY menjadi Rp28,47 triliun. Setelah dikurangi antara pendapatan dan beban pokok, SMGR mencatatkan laba kotor senilai Rp10,17 triliun, turun 4,69% YoY. 

Perolehan laba kotor perseroan kembali tergerus oleh beban lainnya. Semisal, beban umum dan administrasi yang meningkat 6,07% YoY menjadi Rp3,34 triliun. Alhasil SMGR memperoleh laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp3,3 triliun. 

Setelah diakumulasikan dengan beban dan pendapatan lain, SMGR mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp2,17 triliun, melemah 8,22% YoY. Laba per saham juga turun dari posisi Rp397 menjadi Rp321.  

Sementara itu, sepanjang 2023, SMGR mencatatkan total aset sebesar Rp81,82 triliun atau menurun sebesar 1,37% YoY. Adapun liabilitas juga turun 4,51% YoY menjadi Rp31,76 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp47,8 triliun atau naik 1,19% secara tahunan.

Adapun arus kas setara kas pada akhir periode Desember 2023 mencapai Rp6,93 triliun atau meningkat sebesar 16,52% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp6 triliun.

Dari lantai bursa, saham SMGR hingga perdagangan Jumat (8/3) bercokol di level Rp5.900 per lembar atau terkoreksi 0,42% dibandingkan hari sebelumnya. Posisi tersebut juga mencerminkan pelemahan sebesar 7,81% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD). 

----------------------------------

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini