Ini 'Jeroan' Investasi Taspen Usai Erick Thohir Nonaktifkan Antonius Kosasih

Bisnis.com,12 Mar 2024, 21:52 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Logo Taspen Life

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi menonaktifkan Direktur Utama PT Taspen (Persero) Antonius Kosasih, menyusul adanya dugaan investasi fiktif di perusahaan pelat merah tersebut. 

Keputusan BUMN menonaktifkan Antonius Kosasih ternyata berkaitkan dengan kasus investasi fiktif Taspen yang terjadi pada awal 2019.

Lantas, bagaimana sebenarnya kondisi investasi Taspen saat ini?

Merujuk laporan keuangan yang diterima Bisnis Indonesia dikutip pada Selasa (12/3/2024), Taspen memiliki instrumen investasi yang beragam, mulai dari obligasi, saham, hingga deposito.

Pada 2021, Taspen mencatat mayoritas investasi ditempatkan pada instrumen obligasi tersedia untuk dijual Rp138,11 triliun. Posisinya menyusut tipis 0,59% dibandingkan tahun 2021 senilai Rp138,93 triliun. Sedangkan obligasi dimiliki hingga jatuh tempo senilai Rp9,62 triliun pada 2021.

Sedangkan pada 2019, Taspen menempatkan instrumen obligasi tersedia untuk dijual senilai Rp122,73 triliun, naik dari posisi 2018 yang hanya Rp113,62 triliun.

Selain obligasi, Taspen juga menempatkan instrumen investasi pada deposito senilai Rp49,54 triliun, atau meningkat 6,21% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp46,65 triliun. Pada 2019, deposito perusahaan bernilai Rp47,14 triliun, naik dibandingkan tahun 2018 senilai Rp26,62 triliun.

Sementara itu, reksa dana yang ditempatkan Taspen mencapai Rp24,18 triliun pada 2021. Atau menguat 14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya hanya Rp21,22 triliun. Di sisi lain, pada 2019, instrumen reksa dana mencapai Rp18,51 triliun.

Kemudian, sukuk diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain mencapai Rp16,33 triliun pada 2021 dan Rp2,92 triliun pada 2019. Sedangkan instrumen medium term notes (MTN) tersedia untuk dijual mencapai Rp1,08 triliun pada 2021 dan Rp910 miliar pada 2019 silam.

Secara keseluruhan, Taspen membukukan jumlah aset senilai Rp306,73 triliun sepanjang 2021. Aset perusahaan meningkat 6,73% yoy dari tahun 2020 senilai Rp287,39 triliun.

Lebih lanjut, rasio keuangan Taspen untuk solvabilitas mencapai 12,58% dan rasio kecukupan investasi (RKI) di angka 111,38% pada 2021. Sedangkan pada 2019, solvabilitas dan RKI Taspen masing-masing-masing sebesar 12,06% dan 111,46%.

Taspen juga mencatat rasio klaim Tabungan Hari Tua (THT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kematian (JKM) masing-masing sebesar 243,70%, 13,15%, dan 138,84% pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini