Jelang Bagi Dividen, OCBC Sekuritas Bidik Saham ASII ke Rp6.500

Bisnis.com,12 Mar 2024, 08:00 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo & Rizqi Rajendra
Menara Astra. Gedung perkantoran ini menjadi lokasi kantor pusat PT Astra International Tbk./astra.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — OCBC Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk saham Astra (ASII) dengan target harga Rp6.500 menjelang pembagian dividen.

Pergerakan harga saham PT Astra International Tbk. (ASII) masih mencetak return negatif untuk periode berjalan 2024. Sampai dengan Jumat (8/3/2024), mahar per lembar terkoreksi 9,65% year-to-date (ytd) ke Rp5.150.

Kendati demikian, Equity Analyst OCBC Sekuritas Budi Rustanto dan Farrell Nathanael masih memberikan pandangan positif terhadap prospek saham ASII.

Lewat riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg, OCBC Sekuritas menilai kinerja keuangan Astra International untuk tahun buku 2023 sejalan dengan ekspektasi.

“Mengantisipasi peningkatan penjualan otomotif sejalan dengan pelonggaran moneter,” tulis Tim OCBC Sekuritas dikutip, Minggu (10/3/2024).

Tim OCBC Sekuritas mengulangi panggilan beli untuk saham ASII didukung valuasi yang menarik, diversifikasi, serta neraca keuangan yang kuat.

“Kami mempertahankan rekomendasi beli untuk saham ASII dengan target harga Rp6.500,” tulis Tim OCBC Sekuritas Indonesia.

OCBC Sekuritas menggarisbawahi beberapa katalis penopang saham ASII seperti pertumbuhan ekonomi yang solid sejalan dengan kebijakan moneter akomodatif, produk berdaya saing tinggi, dan akselerasi pengembangan infrastruktur. 

Lebih lanjut, prospek Grup Astra juga ditopang oleh diversifikasi ke pertambangan mineral dan energi terbarukan, inisiatif kolaborasi digital, serta neraca keuangan yang kuat.

Sebagai catatan, Astra International membukukan pertumbuhan baik dari sisi top line maupun bottom line untuk kinerja keuangan periode 2023.

ASII membukukan pertumbuhan pendapatan 5,03% year-on-year (yoy) Rp316,56 triliun pada 2023. Dari situ, Grup Astra mencetak pertumbuhan laba bersih 16,91% secara tahunan menjadi Rp33,83 triliun untuk kinerja tahun buku 2023.

Head of Investor Relations ASII Tira Ardianti mengatakan perseroan mengusulkan dividen final sebesar Rp421 per saham, bersama dengan dividen interim sebesar Rp98 per saham yang telah dibagikan pada Oktober 2023. Alhasil, total dividen yang diusulkan ASII untuk tahun buku 2023 menjadi Rp519 per saham.

"Rasio pembayaran dividen 62% berdasarkan laba bersih Grup Astra sebesar Rp34 triliun tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina," ujar Tira kepada Bisnis, dikutip Jumat (1/3/2024).

Mengacu jumlah saham ASII yang beredar sebanyak 40,48 miliar saham, maka total dividen tahun buku 2023 yang akan dibagikan ASII kepada pemegang saham sebesar Rp21,01 triliun.

Adapun, jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan total dividen ASII Rp640 per saham atau Rp25,90 triliun dari laba tahun buku 2022. Total dividen itu termasuk dividen interim Rp88 per saham dan dividen final Rp552 per saham. 

Secara rasio, dividen ASII tahun buku 2023 juga lebih rendah dari rasio dividen tahun sebelumnya sebesar 85% berdasarkan laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp30,5 triliun, tanpa memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina.

Alasannya, ungkap Tira, pembayaran dividen tahun buku 2022 yang lebih tinggi tersebut disebabkan keadaan luar biasa yang terkait harga batu bara yang tinggi dan belum pernah terjadi sebelumnya.  

"Hal itu memungkinkan anak perusahaan kami, United Tractors [UNTR], untuk melakukan pembayaran dividen yang lebih tinggi saat itu [tahun buku 2022] dengan dividend payout ratio 121%," jelasnya.

Sementara itu, Head of Investor Relations ASII Tira Ardianti mengatakan perseroan mengusulkan dividen final sebesar Rp421 per saham, bersama dengan dividen interim sebesar Rp98 per saham yang telah dibagikan pada Oktober 2023. Alhasil, total dividen yang diusulkan ASII untuk tahun buku 2023 menjadi Rp519 per saham.

"Rasio pembayaran dividen 62% berdasarkan laba bersih Grup Astra sebesar Rp34 triliun tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina," ujar Tira kepada Bisnis, dikutip Jumat (1/3/2024).

Mengacu jumlah saham ASII yang beredar sebanyak 40,48 miliar saham, maka total dividen tahun buku 2023 yang akan dibagikan ASII kepada pemegang saham sebesar Rp21,01 triliun.

Adapun, jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan total dividen ASII Rp640 per saham atau Rp25,90 triliun dari laba tahun buku 2022. Total dividen itu termasuk dividen interim Rp88 per saham dan dividen final Rp552 per saham. 

Secara rasio, dividen ASII tahun buku 2023 juga lebih rendah dari rasio dividen tahun sebelumnya sebesar 85% berdasarkan laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp30,5 triliun, tanpa memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina.

Alasannya, ungkap Tira, pembayaran dividen tahun buku 2022 yang lebih tinggi tersebut disebabkan keadaan luar biasa yang terkait harga batu bara yang tinggi dan belum pernah terjadi sebelumnya.  

"Hal itu memungkinkan anak perusahaan kami, United Tractors [UNTR], untuk melakukan pembayaran dividen yang lebih tinggi saat itu [tahun buku 2022] dengan dividend payout ratio 121%," jelasnya.

--------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini