Rekomendasi Saham saat Perdagangan Bursa awal Ramadan hanya 3 Hari

Bisnis.com,12 Mar 2024, 19:45 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak sideways selama satu pekan ini. Analis merekomendasikan beberapa saham untuk trading.

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Indri Liftiany mengatakan selama 3 hari perdagangan pekan ini, ada sejumlah data ekonomi yang wajib diperhatikan para trader. Data-data tersebut adalah data inflasi AS, PPI month to month (MoM) AS, retail sales MoM AS, dan data perdagangan Indonesia.

"Berdasarkan data ekonomi yang ada menunjukkan saat ini kondisi ekonomi masih kuat, tetapi masih jauh dengan yang diharapkan, sehingga saat ini para investor cenderung melakukan aksi profit taking setelah pasar saham mengalami rally pada pekan kemarin," ujarnya.

Ke depan, kata dia, IHSG diprediksi akan bergerak sideways dalam satu pekan ini karena para pelaku pasar masih perlu mencermati beberapa data ekonomi yang akan keluar, serta proyeksi kebijakan apa yang akan diambil. 

"Selain itu, perdagangan saham dalam minggu ini berlangsung sempit, hanya 3 hari bursa saja," tuturnya.

Berdasarkan data-data di atas, Indo Premier Sekuritas merekomendasikan tiga saham untuk trading pada minggu ini hingga Jumat, 14 Maret 2024, yakni Buy BBNI dengan support di Rp6.000, resistance di Rp6.350.

Lalu buy CPIN dengan support Rp5.000 dan resistance pada level Rp5.500. Saham terakhir yang menjadi rekomendasi Indo Premier Sekuritas adalah BBTN dengan rekomendasi buy dengan support Rp1.335 dan resistance Rp1.490. 

Sebelumnya, pada pekan lalu menurut Indri IHSG mencatatkan all time high baru tertopang emiten GOTO yang melonjak setelah diisukan laporan keuangannya tumbuh positif, diiringi dengan adanya rencana buyback dan potensi adanya merger atau kolaborasi dengan Grab.

Selain itu, saham emiten ENRG juga meningkat setelah melaporkan mendapat temuan gas baru dengan asumsi harga jual mencapai sebesar US$6/mmbtu atau meningkatkan keuntungan senilai US$100 juta/tahunnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini