Stok Beras Lombok Barat Mencapai 21.175 Ton

Bisnis.com,13 Mar 2024, 13:16 WIB
Penulis: Harian Noris Saputra
Pedagang menata beras./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti.

Bisnis.com, DENPASAR — Ketersediaan beras di Kabupaten Lombok Barat dipastikan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan 2024.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lombok Barat, Damayanti Widyaningrum menjelaskan stok beras mencapai 21.175 ton. Menurutnya stok tersebut cukup untuk tiga bulan kedepan dan akan terus bertambah karena Lombok Barat memasuki musim panen raya pada minggu kedua Maret 2024.

Damayanti meminta masyarakat tidak khawatir, membeli beras sewajarnya sesuai dengan kebutuhan dan tidak perlu menimbun beras karena stok lebih dari cukup. “Stok beras Lombok Barat aman hingga tiga bulan kedepan, jadi jangan berlebihan dan panik dalam membeli beras agar inflasi dan harga tetap terjaga” jelas Damayanti dari keterangan resminya, Rabu (13/3/2024). 

Pemkab Lombok Barat juga memastikan kelancaran distribusi beras dan kebutuhan pokok lainnya berjalan dengan lancar dan aman. Utamanya saat bulan suci Ramadan, pihaknya terus memantau langsung proses distribusi beras di pasar tradisional, agar stok beras di tingkat pengecer tetap tercukupi dan tidak terjadi kelangkaan. Penjual juga diminta untuk tidak melakukan tindakan yang bisa memicu naiknya harga beras saat Ramadan. 

Kepala Dinas Perdagangan Lombok Barat, Maksum menjelaskan beras jangan sampai langka yang dapat memicu kenaikan harga. “Tentu Pemda melalui disperindag akan terus memastikan distribusi beras berjalan dengan baik dan lancar agar tidak terjadi kelangkaan beras di pasar. Kami juga meminta masyarakat agar tidak panik dalam membeli beras” jelas Maksum. 

Hingga saat ini TPID Lombok Barat terus melakukan pemantauan dan monitoring di pasar tradisional dan gudang gudang distributor beras di Lobar agar tidak terjadi kelangkaan beras di pasaran yang bisa menimbulkan tingginya inflasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini