Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) bakal menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Kamis, 14 Maret 2024. Salah satu mata acaranya adalah membahas tebaran dividen. Lantas, seperti apa proyeksi tebaran dividen kali ini?
Berdasarkan publikasi Harian Bisnis Indonesia, rapat bakal diselenggarakan mulai pukul 09.30 WIB bertempat di Menara BCA, Grand Indonesia Jl. M.H Thamrin No. 1, Jakarta.
Nantinya, pemegang saham perseroan yang berhak hadir atau diwakili dalam Rapat Perseroan adalah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Selasa 13 Februari 2024, pukul 16.00 WIB.
CEO Jooara Rencana Keuangan Gembong Suwito menilai prospek atas pembagian dividend yield BBCA sangat baik. Bahkan, dia memprediksi dividen yield BBCA dapat menyentuh 3% hingga 3,5%
“Dengan asumsi harga yang digunakan BBCA hari ini Rp10.050 maka [minimal] deviden yield-nya di kisaran 2,3% hingga 2,7%,” katanya pada Bisnis, Rabu (13/3/2024).
Adapun, emiten milik Grup Djarum mengantongi laba Rp48,6 triliun sepanjang 2023, naik 19,4% secara tahunan (year-on-year/yoy). Perseroan ini memang kerap membagikan dividen sebanyak dua kali untuk satu periode tahun buku keuangan sejak 2004.
Pertama, BBCA sendiri telah membagikan dividen interim senilai Rp42,50 per saham atau setara Rp5,23 triliun dari kinerja laba 2023 pada akhir tahun lalu.
Kedua, dividen final yang diputuskan melalui rapat umum pemegang saham tahunan.
“Laba BBCA di tahun 2023 earnig per share [EPS] di Rp395 per saham. Jika rasio dividen rata-rata di 60-70% dari laba tersebut maka kisaran dividen per saham Rp237 sampai Rp276. Lalu, karena dividen interim 2023 sudah dibagikan, maka sisanya di range Rp194,5 sampai Rp233,5 per saham,” jelas Gembong.
Sementara itu, Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim pun menyebut dividen per saham yang diterima investor tahun ini dipastikan bakal meningkat sejalan dengan kenaikan laba perseroan.
Menurutnya, salah satu hal yang bisa diukur adalah dividen per share (DPS) alias dividen per saham, lantaran dengan adanya peningkatan laba, otomatis dividen per saham bakal ikut meningkat.
“Tahun lalu, DPS BCA menyentuh Rp170 per saham, meningkat 42% dibanding tahun sebelumnya,” ujarnya dalam dalam Kanal Youtube Mirae Asset Sekuritas beberapa waktu lalu.
Tercatat secara historis, BCA telah memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp25,3 triliun pada tahun buku 2022.
Nilai dividen itu mencapai 62,1% dari laba bersih perseroan yakni Rp40,7 triliun untuk tahun buku 2022. Lalu, sisa dividen tunai per saham untuk tahun buku 2022 yang dibayarkan oleh perseroan menjadi sebesar Rp170 per saham.
Sebelumnya, perseroan juga telah membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp145 per saham atau 56,9% dari total laba bersih yaitu Rp31,42 triliun. Di mana, nilai pembayaran dividen saham BCA berjumlah Rp17,9 triliun dari tahun buku 2021.
Berikut agenda RUPST BCA 2024:
1. Persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2023 serta memberikan pelunasan dan pembebeasan tanggung jawab kepada anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan yang dilakukan selama tahun buku yang berakhir 31 Desember 2023.
Agenda RUPS lainnya...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel