Bisnis.com, JAKARTA— Kerap kali pengeluaran tidak terduga muncul selama bulan Ramadan seperti pengeluaran untuk berbuka, buka bersama teman maupun keluarga, hingga menyisihkan uang untuk membeli keperluan Hari Raya Idulfitri. Simak 5 tips untuk mengatur keuangan selama Ramadan.
Certified Financial Planner Gembong Suwito pun memberikan beberapa tips kepada masyarakat supaya keuangan tetap stabil dan pengeluaran selama Ramadan terkontrol dengan baik selama Ramadan dan Hari Raya IdulFitri.
1. Budgeting
Pertama, dia meminta masyarakat untuk membuat rencana anggaran atau budgeting.
“Mempunyai rencana anggaran merupakan hal yang wajib jika ingin pengeluaran kita terkendali dengan baik. Rencana anggaran bulan Ramadan berupa alokasi budget untuk pos pengeluaran rutin rumah tangga, anggaran untuk makan sahur dan buka , cicilan, investasi dan sedekah,” kata Gembong saat dihubungi Bisnis, Kamis (14/3/2024).
Gembong mengatakan bahwa pola anggaran yang umum biasanya menggunakan skema 50:30:20 atas pendapatan. Adapun, 50% anggaran idealnya untuk kebutuhan dan gaya hidup, 30% untuk cicilan, sementara 20% lainnya untuk investasi dan asuransi.
Selain itu, Gembong mengatakan pola 40:30:20:10 juga bisa diterapkan antara lain 40% untuk kebutuhan dan gaya hidup, 30% untuk cicilan atau utang, 20% untuk investasi dan asuransi, serta 10% untuk infak dan sedekah.
2. Skala Prioritas
Kedua adalah menentukan skala prioritas supaya pengeluaran tidak berlebihan. Gembong mengatakan tujuan puasa salah satunya adalah untuk melatih menahan hawa nafsu, yang mana bukan hanya makan dan minum saja. Namun juga keinginan berbelanja selain kebutuhan utama yang sudah disusun sesuai anggaran.
“Misalnya untuk pos makan berbuka dan sahur sudah dibudget misalnya Rp3 juta selama satu bulan penuh dengan daftar menu sahur dan buka yang sudah disusun. Lalu ada keinginan untuk buka puasa bersama yang lebih sering dan ditempat mewah sehingga membuat over budget misalnya menjadi Rp5 juta,” tuturnya.
3. Daftar Menu Sahur dan Buka Puasa
Ketiga, Gembong menyarankan untuk membuat daftar menu buka dan sahur serta lebih banyak masak sendiri. Dengan kebiasaan tersebut menurutnya dapat mengurangi secara signifikan pengeluaran besar karena membeli makan untuk berbuka di luar rumah.
“Jika bingung terhadap menu buka dan sahur maka bisa mencari informasi di internet agar mempermudah daftar bahan makanan apa saja yang diperlukan. Serta dapat meningkatkan family time dengan masak bersama di rumah,” katanya.
4. Manfaatkan Diskon
Keempat, kata Gembong, belanja lebih awal juga disarankan serta memanfaatkan diskon sebelum harga-harga melambung tinggi. Biasanya harga bahan pokok akan mengalami kenaikan pada saat Ramadhan jika dibandingkan dengan bulan lain.
“Untuk antisipasinya maka kita dapat belanja berbagai macam kebutuhan pokok seperti beras , minyak, telur, dan lain-lain saat sebelum Ramadan. Serta dapat memanfaatkan diskon misalnya saat membeli ke grosir atau dengan program promo kartu kredit,” tuturnya.
5. Komitmen
Kelima, tentunya dengan berkomitmen terhadap rencana awal yang sudah ditetapkan atas budgeting Ramadan.
Gembong mengatakan bahwa kemungkinan dalam praktiknya pasti ada perbedaan atas rencana dan aplikasinya. Namun tentunya pastikan masih dalam batas wajar.
“Contoh kita sudah tetapkan rencana pengeluaran satu bulan Ramadan ini total Rp7 juta , maka apabila pengeluaran kita masih di kisaran Rp7,25-7,5 juta, maka masih terkontrol dengan baik,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel