Merugi Miliaran karena Banjir, Petani di Cirebon Timur Terima Benih Padi Gratis

Bisnis.com,14 Mar 2024, 14:20 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, CIREBON - Kejadian gagal tanam akibat banjir dikhawatirkan menimbulkan mundurnya masa panen raya. Di Kabupaten Cirebon pemerintah daerah menyalurkan bantuan berupa benih padi hingga pupuk.

Untuk meringankan beban petani, Pemerintah daerah Kabupaten Cirebon, memberikan bantuan berupa benih padi sebanyak 11 ton untuk 475 hektare sawah terdampak dan 120 kilogram bibit jagung untuk delapan hektare lahan.

Kemudian, pemerintah daerah pun membagikan pupuk jenis NPK kepada 12 kelompok tani di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur. Selain itu, layanan pengobatan hewan ternak dan disinfektan gratis pun diberikan.

Bupati Cirebon Imron Rosyadi menyebutkan banjir yang terjadi beberapa waktu lalu itu melumpuhkan semua sektor, termasuk pertanian. Kerugian akibat bencana tersebut pun sedikit.

“Bantuan benih tersebut diharapkan membantu para petani dan menjaga masa panen tidak terlalu mundur,” kata Imron di Pendopo Bupati, Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (14/3/2024).

Sedikitnya 943,5 hektare sawah di Kabupaten Cirebon bagian timur terendam banjir akibat meluapnya Sungai Cisanggarung.

Ratusan hektare sawah itu berada di sembilan kecamatan yakni Waled, Ciledug, Pabedilan, Losari, Pabuaran, Karangwareng, Babakan, Gebang, dan Pangenan.

Para petani mengalami kerugian sebesar Rp6,48 miliar akibat banjir yang melanda Kabupaten Cirebon bagian timur.

Sekretaris Dinas Pertanian, Nanang Ruhyana mengatakan, setiap hektarenya petani mengalami kerugian hingga Rp6,87 juta. 

“Kerugian para petani di antaranya, benih,  pupuk NPK subsidi, pupuk urea subsidi, pestisida, tenaga kerja persemaian, pengolahan tanah, tenaga kerja tanam, tenaga kerja pemupukan, hingga tenaga kerja pengendalian OPT,” kata Nanang.

Produksi padi Kabupaten Cirebon pada tahun ini diprediksi menurun. Selain dampak el nino, bencana banjir yang merendam persawahan menjadi pemicu penurunan produktivitas.

Banjir yang merendam sebagian sawah di Kabupaten Cirebon mengalami gagal tanam. Sementara, April 2024 dijadwalkan memasuki masa panen.

“Diprediksi masih terhambat pada 2024 ini. Selain terendam banjir, ada beberapa lahan pertanian di Kabupaten Cirebon yang juga kekurangan suplai air,” kata Nanang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini